Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi

Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi
Dasep Surahman,S.Ag dan M. Almanfaluthi Hakiem, SH

Istiqomah Dijalan Konstitusi

Istiqomah Dijalan Konstitusi
Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi Bersama Ketua Umum PPP H. Djan Faridz

Jumat, 09 November 2012

PPP Dukung Pencalonan Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar

Penulis : Imanuel More | Jumat, 9 November 2012 | 17:51 WIB

PPP Dukung Pencalonan Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar IMANUEL MORE GHALE DPP PPP secara resmi menyatakan mengusung pasangan Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur dalam Pemilukada Jawa Barat. Dari kiri ke kanan: Ketua DPW PPP Jabar Rahmat Yasin, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, Ahmad Heryawan, dan Sekjen DPP PPP M.Romahurmusiy di rumah dinas Menteri Agama Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Jumat (9/11/2012) sore.

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan memberikan dukungan penuh kepada pasangan Ahmad Heryawan dan Dedy Mizwar dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat tahun 2013.
Dukungan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali saat ia menerima Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di rumah dinas Menteri Agama, Kompleks Widya Chandra III No.9, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (9/11/2012) sore. Suryadharma mengatakan, pertemuan ini menjadi semacam silaturahim antara ketua parpol pengusung dengan Aher--sapaan Ahmad--sebagai cagub yang disokong PPP.

Pada kesempatan tersebut, Suryadharma kembali menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya secara resmi mengusung pasangan Aher dan Dedy sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. "Kami tadi telah memutuskan pencalonan gubernur-wakil gubernur Jawa Barat. Telah putuskan Pak Ahmad Heryawan sebagai cagub dan Pak Haji Dedy Mizwar sebagai cawagub yang diusung PPP," kata Menteri Agama tersebut.

Sementara itu, Aher merrasa optimistis dapat memenangi Pilkada Jabar bersama Dedy. Ia menilai sosok Dedy sebagai budayawan dan seniman yang sudah dikenal luas secara nasional. "Insya Allah optimistis menang. Pak Dedy tokoh budaya yang punya integritas dan idealisme yang kuat dan dikenal masyarakat," ujar Aher.

Aher tiba di kediaman Suryadharma sekitar pukul 14.30 dengan menumpang Toyoya Alphard D 1140 E. Ia datang seorang diri tanpa didampingi pengurus partainya, PKS. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua DPP PPP Ahmad Farial, Sekjen PPP M Romahurmuziy, Ketua Bappilu PPP Fernita, dan Bupati Bogor Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Jabar yang sebelumnya disebut-sebut akan mendampingi Aher. Selain PKS dan PPP, pasangan Ahmad-Dedy juga didukung koalisi dengan Partai Hanura dan Partai Bulan Bintang. 

Sumber : Kompas.com

Kamis, 02 Agustus 2012

RY Urung Maju di Pilgub


SAFARI RAMADAN:Ketua DPW PPP Jabar, Rahmat Yasin bersilaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Azzainiyah, KH Zezen Zainal Abidin, kemarin.

SUKABUMI – Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Jabar Rahmat Yasin mengurunkan diri untuk mengikuti perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013 mendatang. Pasalnya Ia belum mendapatkan restu atau ijin dari masyarakat Kabupaten Bogor. “Saya tidak akan maju, masyarakat Bogor masih menginginkan Saya,” ungkap Rahmat Yasin.

Meski nama Rahmat Yasin (RY) masuk dalam nominasi calon gubernur yang masuk bursa Calon Gubernur dan wakil Gubernur 2013 mendatang, Ia mengurungkan maju di Pilgub dengan alasan masih menjabat Bupati dan masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan sebagai Bupati Bogor, 2008-2013. “Saya tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Barat nanti, masih banyak ‘PR’ saya di Kabupaten Bogor ini,” tegas Rachmat Yasin kepada wartawan, kemarin.

Rachmat Yasin mengatakan dirinya ingin mewujudkan janjinya kepada masyarakat Kabupaten Bogor yang disampaikannya saat kampanye dahulu, yakni membangun dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bogor. “Sekarang saya akan lebih konsentrasi untuk melaksanakan apa yang telah saya canangkan dan programkan. Karena saya tidak ingin mengecewakan masyarakat Kabupaten Bogor,” tandasnya.

Selain itu, RY tengah memperjuangkan pemekaran Provinsi Jawa Barat yakni menjadi delapan Kabupten/Kota yakni Kota/Kabupaten Sukabumi, Kota/Kabupaten Cianjur, Kota Depok, Kota dan Kabupaten Bekasi dan Kota/Kabupaten Bogor. “Saya rencana Provinsi Jawa Barat bisa mekar tahun 2015 mendatang,” pungkasnya.(fkr)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=19999

Minggu, 27 Mei 2012

RY Sentil Kader PPP Sukabumi

*Agar Hentikan Kemelut Internal
SILATURAHMI: Ketua DPW PPP Jawa Barat, Rachmat Yasin bersama ketua DPC se-Kota/Kabupaten Sukabumi dan Cianjur dalam konsolidasi internal PPP di Sekretariat DPC PPP Kota Sukabumi, Jalan Pramuka, Kecamatan Citamiang, Sabtu (26/5/) lalu.

SUKABUMI – Selama dua jam lebih, raut muka sejumlah petinggi DPC PPP Kota Sukabumi/Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan sejumlah PAC PPP Kota Sukabumi/Kabupaten Sukabumi dan Cianjur sempat dibuat memerah oleh sambutan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat, Rachmat Yasin (RY).

Para kader PPP dibuat tersipu malu, lantaran Bupati Bogor ini blak-blakan mengungukapkan kondisi riil partai dan kader berlambang Kabah ini dalam acara Silaturahmi Konsolidasi Organisasi dan Dengar Pendapat dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PPP se-Kota/Kabupaten Sukabumi dan Cianjur di Sekretariat PAC PPP Kota Sukabumi, Jalan Pramuka, Kecamatan Citamiang, Sabtu (26/5/) lalu.

”Saya berbicara seperti ini karena saya sudah merasakan kondisi di internal partai, maka kalau ingin partai ini tetap eksis, kita harus sudahi dari sekarang percekcokan memperebutkan kursi caleg dan persoalan-persoalan lain yang bisa mengerogoti kepercayaan masyarakat terhadap partai ini. Saya mengajak kita semua bersama-sama bangkit dan menunjukkan jati diri PPP sebagai Partai Islam. Tunjukkan perilaku yang Islami. Buktikan Ka’bah tidak hanya mendengar jeritan umat saja, namun lebih jauh kita memperjuangkan persoalan yang dihadapi masyarakat,” ujar RY.

PPP tegas RY harus mengembalikan martabatnya dan mensejajarkan diri dengan partai-partai besar lainnya. “Saya tidak bisa bekerja sendiri untuk membesarkan partai. Hasil pada pemilihan legislatif di sejumlah daerah khususnya di Kota/Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, hendaknya menjadi pelajaran baru bagi kader PPP agar lebih cerdas dan amanah dalam merebut hati masyarakat, “ujarnya.(wan)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=12673

Rabu, 25 April 2012

Peredaran LKS Komunis Terus ‘Disentil’


CICURUG-Pengamat pendidikan Lukman Hakiem menegaskan, kasus beredarnya Lembar Kerja Siswa (LKS) PPKN yang mengandung kata “Komunis”  muncul akibat paham pragmatis. Pasalnya, LKS ini merupakan sebuah bentuk usaha atau proyek dimana ada nilai materi atau keuntungan. Dalam hal ini yang terlibat didalamnya tidak  bisa berkutik banyak dengan melakukan penjaringan yang selektif hingga kasus ini terjadi.
    ”Pastinya sebelum sebuah buku diterbitkan ada kajian khusus, terlibat juga didalamnya pemerintah sebagai pengawas. Namun kenapa bisa seperti ini,?.. apakah ini kurangnya pengawasan dan tidak teliti. Lalu yang saya lihat saat ini LKS ini dijadikan sebuah proyek yang bernilai keuntungan. Ini lah yang terjadi terlalu pragmatis,” ungkap pria yang juga mantan Anggota DPR RI itu ditemui saat penyerahan dua buku hasil karyanya di Perpustakaan UPTD Cicurug, kemarin.
   Tapi ia juga berpendapat jika LKS ini beredar karena ada unsur faktor kesengajaan. “Bisa saja terjadi disengaja, dengan cara menyelipkan bagian kecil yang pengaruhnya besar,” imbuh Ketua Yayasan Ad Dakwah Cicurug yang juga mantan Anggota DPR RI ini.
 Dari  yang terlihat ada dua faktor pragmatis, yakni berpikir untuk hari ini tanpa melihat kebelakangserta dimungkinkan ada faktor kesengajaan. Menurut Lukman ini merupakan bukti masyarakat dangkal terhadap pengetahuan moral dan sejarah bangsa.
“Seperti contoh yang mudah saja, saat ini saya punya buku Mr Sjafruddin Prawiranegara, “pemimpin bangsa dalam pusaran sejarah” tidak banyak orang yang mengenalnya bahwa dirinya adalah seorang presiden kedua di negeri ini,” ujarnya.
   Lukman menjelaskan, hal seperti ini akan terus terjadi jika masyarakat terus mendapatkan hal yang instan dan melihat kepada keuntungan namun tidak dipikirkan apa dampaknya nanti. “Yang saya harapkan saat ini masyarakat tidak terpengaruh dengan kondisi keruh yang sengaja di ciptakan dan memanfaatkan celah masyarakat yang dangkal terhadap ilmu,” wantinya. (dri)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=9721

Minggu, 22 April 2012

Pedagang Pasar Ternak Dipermainkan

CICURUG-Nasib pedagang di Pasar Ternak Cicurug semakin tak jelas. Ini setelah tidak adanya keputusan tegas dari Pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, pedagang yang terhimpun dalam Paguyuban Pedagang Hewan  Kecamatan Cicurug (P2HC) menyerahkan sepenuhnya kebijakan pada DPRD dengan harapan ada solusi terakhir. Tetapi yang terjadi, masalah pasar ternak ini malah diserahkan lagi kepada Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi.

“Hasil dari audensi langsung dengan ketua DPRD Sukabumi tidak berbuah hasil apapun. Yang ada dalam surat yang P2HC, kami terima bahwa persoalan ini dikembalikan kepada disnak. Jelas hal ini menuai kekecewaan, sebab sampai tingkat DPRD pun masalah ini tidak ada pangkal penyelesaian. Kami merasa dipermainkan lah Kang,” ungkap Koordinator P2HC, Wahid.
Menurutnya, audensi yang belum lama dilakukan  merupakan cara terakhir yang ditempuh paguyuban sebab DPRD sebagai pihak yang diharapakan punya solusi jitu. Sebab tingkat Eksekutif seakan tidak berpihak apalagi dengan disnak. “Ke depannya warga pasar ternak Cicurug akan seperti apa, jika Eksekutif dan legislatif seperti ini seakan tidak ada keberpihakan,” ujarnya.
Wahid memaparkan dalam pembahasan audensi tersebut P2HC meminta Ketua DPRD Badri memberikan kejelasan lokasi pasar ternak lama, hasilnya ketua membolehkan dioperasikan serta  akan difasilitasi untuk membuka pasar ternak dilokasi baru. Tak hanya itu sekaligus penetapan waktu buka pasar ternak Cicurug bahwa pasar  mendapatkan waktu selasa dan kamis untuk beroperasi.
“Namun pada surat tersebut ketua DPRD kembali diserahkan kebijakan pada disnak. Diketahui bersama Disnak tidak dapat berbuat apa apa dan menyerahkan semuanya pada kebijakan pemerintah,” ulasnya.
Kendati demikian, P2HC akan tetap bertahan di pasar ternak Cicurug hingga ada solusi terakhir yang sesuai dengan keinginan awal warga pasar ternak Cicurug. (dri)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=9404

Gapoktan Kritik Perda RTRW


CICURUG-Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Cicurug, Ujang Munajat menyentil Peraturan Daerah (Perda) RTRW dan RDTR yang baru-baru ini disahkan parlemen. Ini ketika dewan ‘memaksakan’ zonanisasi kawasan pertanian. Jika ini dibiarkan, ia optimis banyak lahan pertanian yang tergerus.

Sesuai dengan Undang  Undang 41 Tahun 2009 mengenai Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan, setiap daerah mesti mempunyai daerah lahan pertanian abadi demi ketahanan pangan nasional di wilayahnya. ” Hal ini tertuang dalam Pasal 18 Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dilakukan dengan penetapan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Yang menjadi persoalan saat dizoning adalah pertanian itu hanya terpatok pada daerah yang dianggap kawasan pertanian saja. Padahal setiap daerah harus memilikinya,” ujarnya.
Ujang mencontohkan, jika pada RTRW di tetapkan Zoning pertanian untuk kawasan Kecamatan Cidahu saja maka tidak ada lagi lahan pertanian untuk di Kecamatan Cicurug nantinya apakah lahan pertanian Cidahu dapat memenuhi kebutuhan pangan untuk kecamatan lainya? “Ini yang menjadi persoalan, namun jika tidak ada zoning lahan pertanian maka Kecamatan Cicurug punya sumber pertanian hasilnya tidak akan kesulitan warga mendapatkan beras,” paparnya.
Dirinya khawatir dengan adanya zoning tersebut, lahan pertanian yang tidak memiliki zoning pertanian akan berubah fungsi total menjadi lahan industri.  Sedangkan yang terjadi saat ini saja lahan pertanian di setiap Kecamtan semakin menyusut. “Maka saya berharap kepada pemerintah agar RTRW dan RDTR ini tidak membatasi lahan pertanian disetiap daerah Kabupaten,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Khusus (Pansus) rancangan Perda RTRW M Yamin dalam pesan singkatnya menjelaskan bahwa Perda ini menegaskan bahwa lahan pertanian dilarang dialih pungsikan, mengenai areanya masih belum ditentukan sebab menunggu hasil pembahasan RDTR yang kini berada di meja Bapeda. Untuk skala lahan pertanian di RTRW menyebutkan 1;50 ribu, sedangkan RDTR skalanya 1;5 ribu. (dri)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=9401
Keterangan : H. Ujang Munajat adalah Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Agro Mukti Cicurug dan Wakil Ketua Majelis Pakar Pengurus Daerah (PD) Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) Kabupaten Sukabumi

Minggu, 15 April 2012

Lahan Pertanian Cicurug, Menyempit

CICURUG-Areal pertanian di Kecamatan Cicurug kian menyempit. Dari data tahun 2011 areal yang tersisa hanya 480 hektare untuk pesawahan. Padahal, 20 tahun silam luasnya mencapai 2000 hektare. Persoalan ini dikarenakan adanya pembangunan sejumlah areal perindustrian serta perumahan. Celakanya pembangunan dilakukan di daerah pedesaan yang status tanah produktivitas.

“Saat ini lahan pertanian khususnya pesawahan hanya tersisa 15 persen saja. Areal tersebut kini telah berubah fungsi menjadi daerah perumahan dan industri pabrik. Penyempitan lahan ini bukan tanpa bukti, salah satu contoh di Desa Pasawahan terdapat 100 Hektre yang kini tersisa hanya 10 Hektare saja,” ujar Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Cicurug, Ujang Munajat kepada Radar.

Menurutnya, hal ini menjadi ancaman serius untuk ketahanan pangan nasional. Maka dari itu pemerintah mesti mengambil langkah  antisipasi. “Salah satu solusi yang bisa diambil yakni lahan pertanian abadi, sesuai dengan Undang Undang 41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan. ” katanya.

Munajat mengusulkan dalam pembahasan RDTR saat ini di tuangkan penetapan lokasi yang dapat dijadikan Lahan Pertanian Abadi. Dengan adanya RDTR dan RTRW diharapkan pembangunan tidak ada yang melabrak peraturan.”Sebab belum tegasnya penerapan RDTR ini yang menjadi penyebab alih fungsi lahan pertanian ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk menahan pembangunan industi sangatlah tidak mungkin. Sebab, ada terdorong laju kebutuhan. Tetapi sebagai solusi  industri yang berdiri mesti sesuai dengan potensi wilayah yakni agribisnis.”Sementara areal perumahan diharapkan tidak dibangun diatas lahan pertanian yang produktivitas,” tandasnya. (dri)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=8866

UU Pemilu

Habiskan Banyak Anggaran, UU Pemilu Dinilai Tak Bermakna

Makan waktu dua tahun dan anggaran besar dalam pembahasannya. Tidak melahirkan terobosan demokrasi.

Lukman Hakiem mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan saat menunaikan ibadah haji.
 
Jakarta, PelitaOnline- UNDANG-Undang Pemilihan Umum yang sudah disahkan DPR menyisakan masalah lain. Bukan hanya pembahasan yang makan waktu panjang, selama dua tahun, tapi juga karena memakan anggaran dana cukup besar.

"Sangat menyedihkan, pembahasan UU Pemilu di DPR selama dua tahun dengan anggaran besar, tidak melahirkan perubahan yang berarti," ujar mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) Lukman Hakiem kepada PelitaOnline, Sabtu (14/4).

Lukman mengatakan penyebab tidak adanya perubahan yang berarti dari pembahasan UU Pemilu tersebut karena perdebatan cuma berkisar pada sistem pemilu proporsional. DPR, lanjut dia, sama sekali tidak mempertimbangkan sistem pemilu distrik.

"Mestinya perdebatan antara proporsional dengan distrik," katanya.

Menurut Lukman, pada sistem proporsional, seterbuka apa pun tetap saja ada yang disebut sisa suara. Sementara pada sistem distrik, partai pemenang mengambil semua suara. Tidak ada lagi sisa suara. Karena itu tidak ada partai yang dapat kursi dari hasil mengais sisa suara.

"Hanya dengan sistem distrik penyederhanaan parpol akan terjadi dengan sendirinya," katanya.

Lukman menegaskan gagasan distrik di awal Orde Baru disuarakan TNI-AD tetapi ditolak oleh parpol. Di awal reformasi, ide distrik disuarakan oleh pemerintah dan parlemen tapi ditolak oleh para kampiun reformasi.


Hurri Rauf/gw

Minggu, 19 Februari 2012

PPP Ajak Partai Islam Gabung

*Minus PKS-PAN
HARLAH 39 PPP : Ribuan kader menghadiri Hari Lahir (Harlah) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-39 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/2). Hadir di acara itu antara lain Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, Wakil Ketua MPR Fraksi Lukman Hakim Saefudin, Gubernur DKI Fauzi Bowo, para duta besar negara sahabat serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemarin, (19/2) merayakan hari lahir ke-39. Dalam perayaan di Istora Senayan, Jakarta, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali secara terbuka kembali mengajak partai-partai Islam untuk bergabung. Namun, dia menegaskan pula bahwa PKS dan PAN tidak termasuk di antara yang akan dilibatkan.

“PPP membuka pintu selebar-lebarnya untuk umat Islam apa pun mazhabnya untuk masuk ke PPP,” ujar Suryadharma di sela perayaan harlah (hari lahir), (19/2). Dia menyatakan, fakta bahwa tidak ada partai Islam yang suaranya bisa melebihi 10 persen pada pemilu lalu sudah sepatutnya menjadi alasan yang mendasari.
Menurut dia, terpecahnya kekuatan politik Islam dalam sejumlah partai menjadi salah satu penyebabnya. “Penduduk Indonesia itu mayoritas muslim. Tapi, kekuatan politik muslim minoritas. Ini mengapa” Tentu ada kesalahan,” imbuhnya.
 
Dia merasa bahwa PPP paling pantas menjadi induk dari kekuatan-kekuatan politik Islam yang ada. Sebab, selain alasan historis sebagai partai Islam pertama yang sudah ada sebelum era reformasi, ada pula alasan faktual. Yaitu, kata Suryadharma, kenyataan bahwa partainya adalah satu-satunya partai Islam yang memiliki suara terbesar dan kursi terbanyak di parlemen.
 
“PPP itu ibu dari berbagai partai yang baru lahir di era reformasi. Tapi, ini hanya ajakan dan imbauan, terserah mereka yang mendengar (maunya) seperti apa,” tandas menteri agama di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II itu.
 
Di DPR, kepemilikan kursi PPP berada di urutan keenam. Yaitu, 38 kursi di antara total 560 kursi yang ada. Itu berada di bawah Partai Demokrat, Partai Golkar, PDIP, PKS, dan PAN.
Mengapa tidak bergabung ke PKS atau PAN” “Realitas sekarang itu seperti apa, PKS dan PAN itu bukan partai Islam,” tegas Suryadharma. Menurut dia, berbeda dengan partainya yang masih bertahan dengan asas Islam, dua partai tersebut adalah partai terbuka.
 
Sebagaimana diketahui, PAN sejak berdiri sudah menegaskan diri sebagai partai terbuka dan majemuk. Sedangkan PKS, meski awalnya merupakan partai berasas Islam, belakangan juga bermetamorfosis menjadi terbuka. Keputusan perubahan itu tepatnya dilakukan saat munas PKS di Jakarta pada Juni 2010 lalu.
Sementara itu, sempat terjadi insiden kecil saat peringatan harlah yang dihadiri ribuan pengurus dan simpatisan partai berlambang Kakbah tersebut. Di tengah acara tiba-tiba panggung tempat duduk tamu undangan VIP ambrol. Sekitar 15 kursi di atasnya ikut bergelimpangan. Kejadian itu tepat terjadi saat ketua panitia harlah PPP Iskandar Syaichu memberikan kata sambutan.
 
Posisi panggung setinggi sekitar 1 meter yang ambrol tersebut tak jauh dari tempat duduk tamu penting. Yakni, beberapa baris di belakang posisi duduk undangan seperti Gubernur DKI Fauzi Bowo beserta sejumlah menteri KIB II. Beruntung, tidak ada undangan yang mengalami luka dalam kejadian tersebut. (dyn/c4)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=3827

Senin, 13 Februari 2012

Komisi III Turun Tangan

* Soal Kontroversi Pasar Ternak Parungkuda
KONTROVERSI : Pedagang Ternak Cicurug kembali melakukan aktivitasnya di pasar ternak lama, Cicatih. andri radar

PARUNGKUDA-Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi hari ini akan melakukan peninjauan pasar ternak yang menjadi polemik beberapa bulan ke belakang. Rombongan komisi yang diketuai M Jaenudin itu akan meninjau pasar ternak di Bojongkokosan serta Cicurug. Itu dilakukan setelah adanya desakan warga pasar yang berpolemik terhadap penempatan pasar ternak baru yang dianggap memaksakan.         ”Besok kami (Komisi III) akan melakukan tinjauan ke dua pasar ternak Cicatih dan Bojongkokosan. Hal ini dilakukan untuk menyerap aspirasi dari warga pasar ternak. Semoga akan ada titik solusi,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PPP, Bunda Yusfida.

Seperti yang pernah dilakukan Komisi III telah mengadakan dengar pendapat dengan Paguyuban Pedagang dan Peternak Hewan Cicurug (P3HC) di pendopo belum lama ini. Bunda sempat menyampaikan bahwa pasar ternak Cicurug dapat dioperasikan kembali. Serta Komisi III akan memperjuangkan anggran 2012, peruntukan membangun pasar ternak Cicurug.
 
Selain membuka pasar ternak lama, Komisi III meminta kepada Disnak untuk menempatkan petugas medis serta petugas pengurus asal usul hewan ternak.Dengan catatan pengaturan waktu berdagang.
Mengcengangkan  dalam dengar pendapat tersebut , Bahwa Komisi III tidak merasa di komunikasikan Dinas Peternakan (Disnak) padahal komisi ini sebagai mitra kerja yang posisi tugasnya menangani masalah tersebut. Tak hanya itu, Saat relokasi ke pasar ternak baru Bojongkokosan Komisi tidak diajak kompromi atau sosialisasi.
 
Sementara, salah seorang tokoh pasar ternak P3HC, Soebagyo menyatakan  bahwa relokasi pasar lama ke pasar ternak baru dirasa merugikan. Alasannya, kehidupan ekonomi warga ternak sedikit terganggu karean perlunya beradaptasi. Maka tidak heran munculnya polemik pasar ternak ini. Soebagyo pun menyesalkan tindakan Disnak yang sejak awal rencananya tidak melibatkan warga pasar ternak.
 
“Jika pemerintah mempunyai sebuah program seharusnya libatkan warga yang berkenaan dengan kebutuhan kelompok tersebut. Seperti yang saat ini tidak ada sosialisasi atau kompromi tahunya pasar pindah. Pedagang kaget lalu luncul polemik atau kontardiksi. Yang menjadi catatan kepada pemerintah bahwa adanya pasar untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tapi pada kenyataanya relokasi ini bertolak belakang, warga di paksa untuk mengikuti program pemerintah,” tukasnya. (dri)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=3167

Minggu, 12 Februari 2012

Pedagang Ternak Mengaku Dipaksa

* Tempati Lokasi Pasar yang Kumuh dan Berbau
BERBAU : Kondisi pasar ternak baru di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda yang dianggap kurang layak dari sarana dan prasana.

CICURUG – Warga pasar ternak Cicurug memilih kembali beraktivitas di pasar ternak lama Jalan Cicatih Kelurahan Cicurug Kecamatan Cicurug. Ini dilakukan menyusul kondisi pasar ternak baru di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda yang membuat pedagang tak kerasan.

Mereka yang direlokasi ke pasar ternak baru mengaku tak nyaman dengan semua fasilitas yang ada. Sebab, di lokasi baru, tak ada drainase dan pembuangan kotoran hewan yang memadai. Pemerintah sendiri sebetulnya sudah mencoba opsi pengaturan waktu operasi untuk dua pasar ternak. Tetapi cara itu di anggap tidak efisien. Sebab, sebagian pedagang juga merasakan persaingan pasar yang ketat.
 
Akibat belum adanya titik temu solusi, Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten  Sukabumi,  M Almanfaluthi Hakeim menyatakan jika keberadaan pasar itu adalah kekeliruan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi.  Menurutnya, titik jenuh persioalan ini muncul ketika pemerintah terlalu memaksakan program pembangunan sarana umum kepada publik yang tidak dikaji secara cermat sebelumnya.
“Ini terbukti dengan tidak siapnya sarana dan prasarana di lingkungan pasar ternak baru di Bojongkokosan. Seharusnya pemerintah jangan memaksa pindah para pedagang ternak. Yang dibuat bingung kan pedagang ternak sendiri, ” ungkapnya.

Putra mantan anggota DPR RI, Lukman Hakiem ini, Legislatif kurang tegas dan tidak mendengarkan aspirasi warga pasar ternak. Alhasil, buntut solusi korbanya proses ekonomi pasar ternak terhambat. Menurutnya, persoalan pasar ternak dapat di selesaikan jika pemerintah konsen melakukan pembahasan kembali. Ambil inti permasalahnya, Persoalan dasar warga pasar sebelumnya tidak pernah merasa di ajak studi kelayakan pasar ternak di luar kota Sukabumi. Selain itu warga tidak meras di ikut sertakan dalam sosialisasi pemindahan.

“Saat ini yang diinginkan warga hanya pemindahan di lakukan di sekitar kawasan Cicurug. Warga pasar ternak tahu banyak tanah milik pemerintah yang dapat di di jadikan pasar ternak. Walau bagaimana pun alasan pemerintah , tetap keinginan serta aspirasi warga pasar ternak mesti dihargai,” tandasnya. (dri)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=2981

Selasa, 07 Februari 2012

Dewan Persoalkan Rekening Ganda BAZ

CISAAT- Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Yusuf Ridwan mempertanyakan kepemilikan rekening bank lebih dari satu yang dimiliki Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi.  Ia khawatir, dengan banyak kepemilikan nomor rekening, itu akan menimbulkan tudingan dari masyarakat. Seperti tudingan miliaran dana zakat ditabungkan atau didepositokan untuk kepentingan pribadi para pengurus BAZ.
 
“Badan amil zakat setempat harus menjelaskan mengapa memiliki rekening bank lebih dari satu. Sebab tidak ada aturan jelas kalau lembaga amil zakat harus memiliki nomor rekening di banyak bank, apalagi jika tidak segera dijelaskan, tentu akan menimbulkan kecurigaan dari umat, mengapa BAZ memiliki banyak nomor rekening bank,”ujarnya kepada Radar, kemarin.
 
Ia menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil pengurus BAZ Kabupaten Sukabumi guna mendengar penjelasan dari mereka seputar kepemilikan banyak rekening dan juga soal sejauhmana pengunaan dan pemanfaatan dana zakat untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Tidak hanya masalah banyaknya kepemilikan nomor rekening. Soal sejauhmana pendistribusian keuangan untuk pemberdayaan ekonomi, bantuan sosial dan lainnya, akan kita tanyakan juga,”imbuh Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi itu.
 
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekretariat BAZ Kabupaten Sukabumi, Dadang Solahudin membenarkan apabila BAZ Kabupaten Sukabumi memiliki nomor rekening bank lebih dari satu. Dana hasil pengumpulan zakat itu antara lain disimpan di Bank Jabar Banten (BJB), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Panin Bank dan Bank Mandiri.
 
Menurut Dadang, kepemilikan rekening lebih dari satu, itu hanya untuk memudahkan pelayanan bagi masyarakat yang hendak menyalurkan zakat, infak dan segala bentuk penyaluran dana yang akan disalurkan terhadap lembaganya. Dana yang disimpanpun tegas Dadang tidak pernah didepositokan.
 
“Tidak ada dana BAZ yang kami depositokan dan tidak ada satu nomor rekeningpun yang mengatas namakan perorangan para pengurus BAZ. Semua nomor rekening namanya atas nama lembaga badan amil zakat yang diketahui langsung oleh ketua serta bendahara BAZ,”terangnya.
 
Dadang menambahkan, kepemilikan banyak rekening tidak hanya dimiliki BAZ Kabupaten Sukabumi, di BAZ Manado termasuk di BAZ Kota Sukabumi, juga meliki nomor rekening lebih dari satu.”Soal pertanyaan sejauhmana pengunaan penyaluran dana zakat yang dihimpun, BAZ tentu sudah siap melaporkan dan mempertanggungjawabkan kepada pihak terkait,”pungkas Dadang.(wan)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=2549

Senin, 06 Februari 2012

Warga PPP Sukabumi Minta RY Jadi Gubernur Jabar


HARLAH PPP: Ketua DPW PPP Jabar Rachmat Yasin menyerahkan tumpeng kepada Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Yanti Indri di Sekretariat DPC PPP Kota Sukabumi Jalan Pramuka, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Minggu (5/2).

SUKABUMI-Acara puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke -39 PPP di Kota Sukabumi di halaman sekretariat DPC Kota Sukabumi Jalan Pramuka, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi Minggu (5/2) menjadi ajang penobatan Ketua DPW PPP Jabar H. Rachmat Yasin (RY) sebagai calon Gubernur Jawa Barat 2013 mendatang. Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Hj Yanti Indri di depan ribuan kader PPP se-Kota Sukabumi menyatakan bahwa warga Kota Sukabumi menginginkan RY menjadi Gubernur Jabar.
 
“Saya tahu kalau pernyataan saya ini membuat warga Bogor marah karena kang RY sangat dicintai warga Bogor.  Tapi ingat kang RY bukan hanya milik warga Bogor tapi juga warga Sukabumi. Kami menginginkan kang RY memimpin Jawa Barat” tegas Yanti.
 
Pernyataan Yantie didukung Hj Reni Marlinawati, Ketua DPP PPP yang juga anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sukabumi. Reni yang merupakan putri daerah dari Pelabuhanratu menyatakan, RY merupakan bupati terbaik se-Jawa Barat. Jadi, wajar jika banyak yang menginginkannya memimpin Jawa Barat.
“DPP PPP tentu ingin mencalonkan kader terbaiknya untuk memimpin Jawa Barat. Saya tahu betul Kang RY dicintai rakyatnya. Tapi sebagai kader, tentu Kang RY akan bisa memilih mana yang terbaik. Kalau sudah ada kesiapan dari Kang RY DPP PPP pasti tidak akan berfikir panjang untuk memberikan restu,” kata Reni di depan kader dan pengurus DPW PPP Jabar, DPC PPP Kota dan Kabupaten Sukabumi.
 
“Ditembak” dua pemimpin partai, RY langung merespon. Kata RY kontrak politiknya sebagai Bupati Bogor berakhir Desember 2013. Sementara Pemilukada Jabar bulan Februari 2013.
“Kalau saya maju pasti para kades bakal demo ke DPP PPP gak boleh saya maju jadi calon Gubernur. Saya akan bertanya kepada Allah SWT mana yang terbaik. Saya istikaharah dulu,” katanya.
 
Menurut RY, bukan perkara mudah untuk menentukan pilihan maju tidaknya dirinya sebagai Calon Gubernur Jawa Barat. Untuk itu dia minta para kader bersabar karena dia harus bermusyawarah dulu. RY mengaku sebagai ketua DPW PPP Jawa Barat dirinya siap untuk maju dalam Pilgub. Namun permasalahannya, dengan kondisi saat ini pihaknya belum mampu untuk mengusung calon dengan hanya mengandalkan massa PPP di Jawa Barat saja, melainkan harus berkoalisi dengan partai lain.
 
“Saat ini kami sudah melakukan koalisi dan membangun kemitraan dengan partai lain di Jabar. Diantaranya, PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura, Demokrat dan PAN,” katanya.
Di depan ribuan kadernya, RY menegaskan kembali bahwa PPP sebagai wadah dan rumah besar umat Islam. Karena dengan asasnya yang Islam, partai ka’bah ini menjadi satu-satunya partai Islam yang sudah banyak amalnya kepada umat Islam.
 
“PPP ini banyak kehilangan pemilihnya karena kurang gaya. Banyak partai lain yang amalnya kurang tapi gayanya banyak pilih umat Islam,” katanya.
Untuk itu, kata RY untuk mengembalikan kebesaran PPP pada Pemilu yang akan datang maka sedikitnya ada lima hal yang harus dilakukan oleh seluruh kader PPP.
“Pertama, PPP harus menjadi partai yang bersih, kedua anti korupsi, ketiga aspiratif,  keempat amal ma’ruf nahi munkar dan kelima pengurusnya islami,” tegas RY.
RY yakin kalau lima hal itu dipedomani oleh seluruh kader PPP maka pada Pemilu yang akan datang PPP akan menjadi partai besar.
“Kalau kita bisa laksanakan lima hal itu tidak sulit bagi PPP di Jawa Barat untuk meraih suara minimal 15 persen,” terangnya.
 
Dalam orasinya RY juga menyentil sejumlah kader PPP yang telah sukses menjadi wakil rakyat tapi tidak peduli dengan partainya. Dalam kesempatan itu RY mengatakan, kader PPP seperti itu tidak layak lagi dicalonkan menjadi caleg dalam Pemilu yang akan datang.
“Dulu waktu masih jadi caleg rajin datang ke kyai. Datang ke kyai dengan tawadhu. Sekarang tawadhu juga tara mawa duit,” kata RY.
 
RY juga meminta para pengurus PPP khususnya di DPC PPP Kota Sukabumi menghentikan pertikaian yang tidak perlu. Dia meminta seluruh pengurus solid satu barisan untuk membesarkan partai.
“Hentikan mufakoroh. Semua harus bersatu. Pengurus harus memberikan contoh yang baik kepada kader. Jangan gak suka sama ketua DPC, partai ditinggalkan,” katanya.
Dalam orasinya RY juga meminta keberanian Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Hj Yanti Indri untuk menjadi calon Walikota Sukabumi mendatang. “Jangan belum apa-apa bilang teu wani. Teu boga duit. Saya juga tidak akan diam. Yang penting berani dan percaya diri dulu urusan duit belakangan. Dalam sejarahnya Kota Sukabumi pernah dipimpin seorang perempuan dan berhasil. Saatnya perempuan kembali memimpin Kota Sukabumi,” tegas RY.
 
Sementara itu pada peringatan Hari Lahir PPP ke 39 tingkat Kota Sukabumi, DPC PPP Kota Sukabumi menggelar kegiatan jalan santai yang diikuti oleh ribuan peserta dari unsur masyarakat yang dilepas langsung oleh Sekretaris DPW PPP Jawa Barat Yusuf Fuadz didampingi Ketua DPP Reni Marlinawati dan Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Yanti Indri di halaman DPC PPP Kota Sukabumi. Tampak hadir dalam kegiatan ini kader dan pengurus DPC PPP Kota/Kabupaten Sukabumi. Hadir juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi Iwan Kustiawan beserta pengurusnya. (nur/jp)

Minggu, 05 Februari 2012

Ketua DPW PPP Siap Maju ke Arena Pilgub

Kota Sukabumi, Pelita
Ketua DPW PPP Jawa Barat H Rachmat Yasin menyatakan siap maju pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) 2013. Sejauh ini PPP belum memiliki bakal calon gubernur atau wakil gubernur di luar Rachmat yang sehari-hari menjabat Bupati Bogor.

Pernyataan Rachmat itu disampaikan di sela-sela acara peringatan Hari Lahir (Harlah) PPP ke-39 di Kantor DPC PPP Kota Sukabumi, Minggu (5/2). Untuk memuluskan niatnya itu, PPP sudah menjalin komunikasi politik dengan PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Demokrat, dan PAN.

“Saya siap maju sebagai calon gubernur. Namun untuk mewujudkan kesiapan saya ini, PPP harus berkoalisi dengan partai lain. Berbicara tentang calon gubernur berlaku ketentuan harus kader terbaik. Sementara ini baru saya yang siap untuk dicalonkan,” ujar Rachmat.

Terkait pelaksanaan Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi 2013, Rahmat mendukung Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Hj Yanti Indri sebagai bakal calon walikota. Rahmat berharap kepada kader-kadernya di Kota Sukabumi, tidak hanya mewarnai, tapi harus memenangi Pilkada. “Sudah saatnya kader perempuan memimpin Kota Sukabumi,” tandasnya.

Peringatan Harlah PPP ke-39 tingkat Kota Sukabumi dimeriahkan dengan kegiatan jalan santai yang dilepas oleh Sekretaris DPW PPP Jawa Barat H Yusuf Fuadz yang didampingi Ketua DPP PPP Reni Marlinawati, dan Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Hj Yanti Indri. (bud/4)

Rabu, 01 Februari 2012

PPP, PDIP, dan Gerindra ‘Kawin’


* Resmi Koalisi, Belum Tentukan Jago



BANDUNG –  Tiga partai besar menujukkan kekuatannya menghadapi Pilgub Jabar 2013 mendatang. PDIP, PPP, dan Gerindra sepakat koalisi. Bukti koalisi itu dengan penandatanganan sembilan kesepahaman pemikiran membangun Jabar ke depan di Hotel Golden Flower, kemarin malam (30/1).

Penandatanganan sembilan kesepahaman pemikiran  itu dilakukan langsung Ketua PDIP Jabar, Rudy Harsa Tanaya, Ketua PPP Jabar, Rachmat Yasin serta perwakilan Ketua Partai Gerindra Jabar, Gantira Kusumah.
Ketua PDIP Jabar, Rudy Harsa Tanaya mengatakan, kesepahaman pemikiran untuk membangun Jabar lebih baik ini telah melalui proses komunikasi politik yang cukup panjang. “Kami sudah sering melakukan pertemuan. Kami ingin membuat koalisi yang besar, sehingga tidak menutup kemungkinan akan nada parpol lain menyusul untuk gabung,” terangnya.

“Tujuan koalisi ini tetap sama sejak awal, yaitu untuk membangun Jabar lebih baik lagi,” lanjut Rudy kepada wartawan. Ia menambahkan, bersatunya PDIP, PPP,  dan Gerindra ini juga akan menguatkan posisi politis ketiga parpol tersebut.

Disinggung ketidak hadiran perwakilan Partai Hanura Jabar, Rudy menjelaskan, hal itu lebih pada tataran teknis bukan substansi. “Artinya kesepahaman kita masih tetap sama, namun malam ini (Hanura,red) berhalangan saja,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua PPP Jabar, Rachmat Yasin mengatakan, sejak awal komitmen PPP menginginkan perubahan lebih baik dalam proses pembangunan di Jabar. “Setelah PPP, PDIP serta Gerindra melakukan komunikasi politik, kami memiliki kesepaham bersama untuk bersatu guna pembangunan Jabar ke depan yang lebih baik,” terang pria yang juga Bupati Bogor ini.

Disinggung kemungkinan adanya  perubahan sikap ke depan, Rachmat mengatakan,  langkah yang dilakukan parpol ini adalah langkah politik. “Artinya politik itu dinamis, beberapa waktu ke depan bisa saja terjadi perubahan. Namun, penandatanganan kesepahaman pemikiran ini paling tidak menjadi landasan bersama untuk melakukan langkah politik berikutnya secara bersama pula,” terangnya.

Ia mengatakan, saat ini koalisi masih fokus untuk melakukan harmonisasi dan penyamaan dalam berbagai hal. “Sehingga masih sangat jauh untuk membicarakan paket jago yang akan koalisi diusung untuk menjadi cagub/cawagub Jabar. Tentu, saat ini koalisi memberikan penghargaan kepada masing-masing partai untuk melakukan mekanisme intern partai. Nanti, mekanisme yang akan dipilih koalisi adalah cara-cara yang bisa membuat koalisi makin solid, sehingga kita tidak akan mempertajam perbedaan malah akan memperbanyak kesamaan,” terangnya.

Di sisi lain, perwakilan Partai Gerindra Jabar, Gantira Kusumah menyatakan, koalisi yang saat ini ditandai dengan penandatangan sembilan kesepahaman pemikiran itu merupakan langkah yang sudah cukup matang. “Ini bukan ‘kawin’ dini, namun persatuan beberapa yang telah melalui proses yang panjang,” terangnya.
Ia menegaskan, koalisi dibentuk dengan cita-cita dasar terjadinya pembangunan Jabar yang lebih baik.(**/ris)

Senin, 30 Januari 2012

RY Minta Kader PPP Bangkit

KONSOLIDASI: Ketua DPW PPP Jabar Rachmat Yasin saat roadshow ke Kota Cimahi, Minggu, (29/1).

CIMAHI- Roadshow Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat, H. Rachmat Yasin dalam rangka konsolidasi ke tingkat cabang terus digalakkan. Bila minggu lalu pimpinan partai berlambang Ka’bah itu mengunjungi Kota Kuningan, kemarin, Minggu (29/1), giliran Kota Cimahi yang disambangi.
 
Dalam kesempatan tersebut, RY yang juga Bupati Bogor ini meminta kader PPP untuk bangkit dan menunjukkan jati diri PPP sebagai partai yang berazaskan Islam dan rumah besar umat Islam.
“Saya mengajak kita semua bersama-sama bangkit dan menunjukkan jati diri PPP sebagai Partai Islam. Tunjukkan perilaku yang Islami. Buktikan Ka’bah tidak hanya mendengar jeritan umat saja, namun lebih jauh kita memperjuangkan persoalan yang dihadapi masyarakat,” ujar RY.
 
Hal ini disampaikannya dalam sambutan di hadapan ratusan kader dan simpatisan PPP yang menghadiri peringatan Hari Lahir (harlah) PPP ke-39, pembukaan Musyawarah Kerja Cabang DPC Kota Cimahi dan Liga Persatuan di Stadion Sangkuriang, Minggu (29/1), kemarin. PPP, katanya, harus mengembalikan martabatnya dan mensejajarkan diri denganpartai-partai besar lainnya di Indonesia. “Mari kita bersatu dan  mengembalikan kedaulatan rakyat,” tegas mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini.
 
Dalam kesempatan tersebut, RY mengangkat calon Walikota Cimahi Ati Suharti sebagai Warga Kehormatan PPP. Ia sekaligus menegaskan sikap PPP untukmendukung Ati serta memerintahkan semua pengurus cabang  hingga ranting di DPC Cimahi mengeluarkan segenap tenaganya dalam memberikan dukungan.
“Bu Ati jangan ada keraguan lagi dengan PPP. Semua harus bekerja dari cabang sampai ranting dan berkonsentrasilah pada pemenangan pilkada yangsudah di depan mata, tepatnya September 2012  mendatang,” tegasnya.
 
Sementara itu, Walikota Cimahi Itok Tohiya menyambut baik gema kegiatan PPP di Cimahi. Ia juga memuji kegiatan-kegiatan partai yang kini semakin menggeliat dalam membangun masyarakat. “Semangat membangun PPP makin kental dan menggeliat. Saya pribadi sebagai walikota mengucapkan terimakasih karena telah memberi semangat dan berprestasi,” kata Itok, yang juga suami dari Ati Suharti ini.
 
Sementara itu, Ketua DPC Kota Cimahi Jalaludin Sayuti berjanji, kekalahan pada pemilihan legislatif di Kota Cimahi bakal menjadi pelajaran baru baginya.
“Melalui musyawarah kerja cabang tahun ini, kita akan buat sejumlah program dan strategi dalam rangka merebut suara PPP di Cimahi. Kalau sekarang baru ada 2 kursi, ya dinaikkan 4 kursi pada pemilihan 2014 mendatang,” tegasnya.
 
Ia juga yakin di bawah kepemimpinan RY, PPP Jabar akan kembali bersinar yang berimbas pada kemenangan DP-DPC. “Beliau orang yang punya inovasi dan pemikirannya luar biasa. Saya yakin dengan kemampuan ketua baru,” sambungnya.
 
RY menyempatkan diri membuka Final Liga Persatuan antara PHH FC dan Gareta
FC dengan menendang bola. Kegiatan ini didukung leh CamRY (Comunitas Anak Muda RY) dan memperebutkan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta dari simpatisan CamRY Cimahi, 

Ega Megantarai. (jp)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=1483

Kamis, 26 Januari 2012

Hanura Ingin RY Jadi Cagub Jabar

BAHAS KOALISI: DPW PPP Jabar Rachmat Yasin (RY) bertemu dengan Ketua DPD Partai Hanura Jabar Azhar Aung dan jajarannya di ruang Ayodya, Grand Royal Panghegar, Bandung.

BANDUNG- 13 bulan menjelang Pemilukada Jawa Barat, Ketua DPW PPP Jawa Barat H. Rachmat Yasin (RY) terus melakukan manuver politik. Setelah pekan lalu bertemu dengan Ketua DPD PDIP Jawa Barat H. Rudi Harsa Tanaya, Minggu (22/1) kemarin RY dan pengurus harian DPW PPP Jawa Barat bertemu dengan Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat Azhar Aung dan jajarannya di ruang Ayodya, Grand Royal Panghegar, Bandung.  Dari hasil pertemuan tersebut, PPP dan Partai Hanura sepakat membangun koalisi strategis menghadapi Pemilukada Jawa Barat pada 24 Februari 2013 mendatang. Sebagai wujud dari koalisi strategis itu, kedua partai tersebut sepakat membentuk sekretariat bersama (Sekber).
 
“Saya minta setelah pertemuan ini pengurus DPW PPP mencari kantor untuk sekretariat bersama PPP dan Partai Hanura,” kata RY kepada pers usai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut RY membawa sejumlah pengurus teras DPW PPP Jawa Barat antara lain sekretaris umum Yusup Fuadz, Egy Megantani, Carolina Kaluku, Neng Madina, Amie Jamil, Beddy dan Farhan. Sementara Azhar Aung membawa anggota tim sembilan yang ditugaskan khusus untuk mempersiapkan Partai Hanura menghadapi Pemilukada Jabar. Mereka adalah Iryanto, sekretaris umum DPD Partai Hanura Jabar, Giri M Kudrat, Dahlan Ibrahin dan Uus.
 
Dalam pidato pembukaan pertemuan, RY mengatakan komunikasi antara dirinya dengan Azhar sudah berlangsung cukup lama. Hanya saja komunikasi itu berlangsung informal melalui sms dan telepon. Untuk mengkonkrit hubungan antara Partai Hanura dan PPP, maka dirinya mengundang secara resmi pengurus DPD Partai Hanura Jabar untuk membicarakan lebih konkrit gagasan membangun koalisi strategis menghadapi Pemilukada Jawa Barat. RY mengatakan, bersatunya PPP dan Partai Hanura dalam koalisi strategis maka kekuatan kedua partai politik itu akan bertambah. Kalau kursi di DPRD Jawa Barat antara PPP dan Partai Hanura digabung maka kekuatannya menjadi 11 kursi.
 
“Tinggal kita mencari empat kursi lagi untuk bisa mengusung calon dalam Pemilukada mendatang,” katanya.
RY sendiri mengatakan, dirinya menginginkan terbangunnya koalisi strategis yang ditopang empat pilar parpol antara lain PPP, Partai Hanura, PDIP dan Gerindra dalam menghadapi Pemilukada Jawa Barat.
“Kita ingin bisa bersama membangun Jawa Barat lebih baik lagi. Kita tidak ingin menjadi penonton. Koalisi ini saya yakin kita bisa bangun dengan catatan kita tidak bicara dulu figur. Figur baru kita bicarakan bersama-sama  kalau kita sudah sama-sama kuat dalam satu perahu,” katanya.
 
Sementara itu Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat Azhar Aung menyambut baik uluran tangan PPP. Azhar mengatakan partainya menginginkan perubahan yang lebih baik dalam proses pembangunan di Jawa Barat. Dalam kacamatanya, kepemimpinan yang sekarang tidak terlalu istimewa dan cenderung ekslusif. Dia menilai seolah pembangunan yang sedang berjalan sekarang ini hanya milik kelompok tertentu sehingga terabaikannya kebersamaan.
 
“Kalau kita ingin berubah, kita butuh figur baru di Jawa Barat.  Partai Hanura Jabar melihat figur baru yang cocok memimpin Jawa Barat ada di dalam diri kang RY. Kalau kang RY maju sebagai Cagub Jabar, Partai Hanura akan berada di dalamnya,” kata anggota Komisi A DPRD Jawa Barat ini blak-blakan. Pernyataa terbuka Azhar pun langsung direspon RY.
 
“Kang Azhar ini bikin GR saya aja. Biarkan proses berjalan secara alamiah. Siapa tahu nantinya ada yang lebih baik daripada saya,” kata pria yang menjabat Bupati Bogor ini.
RY menyadari koalisi dalam politik itu tidak bisa ujug-ujug. Koalisi dalam politik itu, kata RY  ibarat perkawinan karena ada proses yang panjang.
 
“Kalau kita mau menikah kan kita harus  ta’aruf dulu atau perkenalan. Kedua tafahum atau saling memahami. Kemudian Ta’aun yaitu saling menolong dan terakhir takaful yakni saling melindungi,” kata RY.
Namun, salah seorang pengurus DPW PPP Jawa Barat nyeletuk dan menambahkan pernyataan RY.
“Yang terakhir pak RY harus saling menggendong,” katanya disambut tawa peserta pertemuan.
RY mengatakan kekuatan yang ia ingin bangun bukan untuk gagah-gagahan. Kekuatan yang akan dibangun untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Barat lima tahun ke depan.
 
“Kita lebih suka disebut underdog. Kalau kita diunggulkan akan menjadi common enemy,” katanya.
Merespon pernyataan RY, Azhar Aung mengatakan secara historis dirinya memiliki kedekatan dengan PPP. Bahkan dia menyatakan keluarga besarnya merupakan keluarga besar PPP dari unsur PERTI. Tak heran jika dia banyak tahu tentang PPP, terutama PPP Jawa Barat setelah dipimpin Rachmat Yasin.
 
“Saya lihat belum ada tokoh besar dari PPP selain Kang RY sekarang. Jadi kami tak ragu sedikitpun mengusung beliau jadi Cagub Jabar,” kata Azhar kembali mengulang pernyataannya.
Partai Hanura, kata Azhar sudah menanggap PPP sebagai kakak. Untuk itu, sebagai adik yang baik Partai Hanura akan mengikuti apapun yang akan dilakukan sang kakak.
“Sepanjang kakaknya baik juga dengan adiknya,” kata Azhar disambut tawa peserta pertemuan.
Sebagai wujud konkrit koalisi strategis PPP-Partai Hanura, forum menyepakati akan mengaktifkan sekretariat bersama.
 
“Kita ingin menyampaikan kepada publik gagasan gagasan PPP dan Partai Hanura bagaimana membangun Jawa Barat ke depan yang lebih baik. Kita ingin publik terlibat secara aktif dalam proses Pemilukada di Jabar,” terang Azhar.(jp)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=797

PPP-PDIP Resmi Koalisi

***Pemilihan Gubernur 2013
BERKOALISI DI PILGUB: Ketua DPD PDI-P Jabar Rudy Harsa Tanaya dan Ketua DPW PPP Jabar, Rachmat Yasin saat mengadakan pertemuan di Hotel Aston, Pasteur, Kota Bandung, Kamis (19/1) malam. Hasil dari pertemuan dua petinggi partai dan pengurus, PDIP dan PPP sepakat untuk berkoalisi di Pilgub Jabar 2013 mendatang.

BANDUNG- Sejarah lama terulang kembali. Hubungan emosional antara PDIP-PPP seakan tidak pernah hilang. Pemilihan Gubernur 2008 lalu, PDI-P berduet dengan PPP mengusung Agum Gumelar-Nu’man Abudul Hakim (Agum-Nu’man). Duet tersebut dilakukan juga jelang Pilgub Jabar 2013 mendatang.
Kedua partai sepakat meneruskan duet tersebut dalam pertemuan dua petinggi partai dan pengurus di Hotel Aston, Pasteur, Kota Bandung, Kamis (19/1) malam.

Ketua DPW PPP Jabar, Rachmat Yasin mengatakan,  koalisi yang dibangun sudah ideal untuk memenangkan pilgub, sekaligus membangun Jawa Barat. “Benang merah dan hijau jika digabungkan akan menghasilkan warna yang indah juga kan,” kata Rachmat Yasin.
 
Dia mengatakan, koalisi yang dibangun juga menengok koalisi PDI-P-PPP di tingkat kabupaten/kota hampir tidak pernah ada permasalahan. Namun, Bupati Bogor ini mengakui, belum menyinggung soal siapa yang dijagokan dalam koalisi nanti, kendati dirinya dijagokan DPW PPP maju dalam pilgub. “Kita membicarakan koalisi, bukan person (calon). Calon di kebelakangkan, proses alam nantinya yang akan menentukan, sekarang kita bicara kebersamaan dulu,” katanya.
 
Koalisi, lanjutnya, disepakati karena ada kesepemahaman antar kedua partai untuk membangun Jabar. “Kita tidak akan meruncingkan perbedaan,” tambahnya. Bahkan, saat disinggung soal perbedaan ideologi partai, ia menyatakan, hal itu tidak jadi kendala untuk membangun Jabar. Ketika partai nasionalis, disatukan dengan partai Islam akan menghasilkan kolaborasi pemerintahan yang ideal.
 
Sementara itu, Ketua DPD PDI-P Jabar Rudy Harsa Tanaya mengungkapkan, target PDI-P menang dalam pilgub mendatang. Makanya, kata Rudy PDI-P memilih membuka koalisi dengan partai lain. “Koalisi ini, koalisi yang demokratis,” ucap Rudy.
 
Lantas bagaimana awal mula koalisi dengan PPP? Rudy mengatakan,  karena faktor kedekatan kedua partai yang telah terjalin lama, tepatnya, sejak pelaksanaan pilgub lalu dan banyaknya persamaan visi misi partai tentang Jabar. “Koalisi ini masih akan melebar, dengan pembicaraan intens dengan partai lain. Soal calon, siapa yang memiliki kans lebih besar, ia lah yang akan diusung,” katanya. Dalam pertemuan juga terungkap, kemungkinan koalisi masih akan melebar ke partai lainnya, salah satunya, penjajakan akan dilakukan terhadap Gerindra.(caf)

Minggu, 08 Januari 2012

RY Siap Besarkan Jawa Barat

HARLAH: Rachmat Yasin saat rehat usai mengikuti gerak jalan santai Harlah ke-39 PPP di Alun-alun Sumedang, kemarin (8/1).

Sejak dipimpin Rachmat Yasin (RY), Dewan Pimpina Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembanguna (PPP) Jawa Barat semakin percaya diri (pede, red), terutama menatap, pemilihan gubernur di 2012, pemilihan legislatif dan pemilukada di 2013 serta pemilihan presiden di 2014 mendatang. Tak tanggung-tanggung, RY yang juga Bupati Bogor ini akan mewujudkan program PPP Pusat yang menargetkan 12 juta kader sampai 2014, dengan angka 500 ribu kader dari Jawa Barat saja. Berikut petikan wawancara eklusif RY dengan Redaktur Harian Metropolitan (Radar Bogor Grup), Roy Andi, saat acara Harlah ke-39 PPP di Alun-alun Kabupaten Sumedang, Minggu (8/1).

Apa keyakinan Anda, sehingga PPP khususnya di Jawa Barat pada beberapa pemilihan umum seperti pilgub, pemilukada, pileg hingga pilpres akan menghasilkan suara yang banyak dan akan menuai hasil maksimal.
Kenapa tidak yakin PPP akan lebih besar lagi. Saya bertekad membumikan kembali ruh PPP sebagai Rumah Besar Umat Islam, Ketua DPW PPP Jawa Barat, dan akan mengembalikan harkat dan martabat PPP sebagai partai besar. Kita harus lihat sejarah, dimana PPP itu terbentuk dan tidak bisa dipisahkan dari komunitas Islam. Nah, umat Islam sendiri di negara kita ini adalah penganut ajaran agama dengan jumlah tertinggi bahkan untuk ukuran dunia. Dan dari beberapa partai berbasis Islam yang ada, maka PPP sudah terbukti dan teruji sehingga para umat yang sudah meninggalkan PPP di momen Harlah ke-39 PPP ini agar segera insyaf dan kembali ke rumah, karena PPP adalah rumah besar umat Islam. Dan ke depannya partai ini jangan takut  terkait soal electroal tresshold (ET) maupun parliamantary treshold (PT). Sebagaimana wacana yang berkembang saat ini, yakni ada partai yang menginginkan ET sebesar 5%, 4%, ada juga yang 2,5%. Bagaimana dan berapapun sistem hitungan pemilu yag akan ditetapkan, kita harus yakin jika umat Islam kedepan pasti akan bersatu padu dan kembali bersama PPP. Ingat, PPP adalah Islam dan begitu juga sebaliknya, Islam adalah PPP. Kalau takut dengan sistem tersebut, maka sama saja melecehkan umat Islam yang besar ini.

Bagaimana cara Anda mengajak kembali umat Islam untuk kembali ke PPP?
Tentunya salah satu cara, adalah akan melakukan silaturahmi dengan seluruh ormas Islam di Jawa Barat, seperti Nahdatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan Persatuan Umat Islam (PUI). Jabar tetap menjadi basis perjuangan pada Pemilu 2014 mendatang. Hal ini menjadi starting point bagi 33 DPW dan 497 DPC.

Langkah Anda, agar program PPP menuju 12 juta kader untuk seluruh Indonesia tersebut bisa tercapai seperti apa?
Di Jawa Barat, saya sebagai Ketua DPW PPP akan menfasilitasi setiap kegiatan DPC PPP yang tersebar di beberapa wilayah. Kedepan, tidak ada lagi tumpah tindih program atau saling bersaing dalam bentuk kegiatan massa yang dilakukan DPW dengan DPC-nya. Basis massa yang ril, tentunya yang ada di wilayah, karena itu DPW PPP Jawa Barat akan mendukung penuh setiap kegiatan terutama yang dilakukan dengan masyarakat langsung di daerah, dimana salah satu tujuannya agar jumlah kader PPP akan ikut bertambah. Saya bahkan sampai 2014 nanti, PPP Jawa Barat  akan memiliki 500 ribu kader.

Apa maksud dari program kerja yang tumpang tindih tersebut?
Maksudnya, pengurus wilayah (DPC PPP) harus bisa memikirkan program kerja atau kegiatan yang bisa dirasakan manfaat dan melibatkan masyarakat banyak dan kita yang di DPW PPP jelas akan memberikan dukungan pada setiap kegiatan positif ini. Untuk konkretnya, ya seperti kegiatan yang dilakukan di Sumedang ini dimana puncak harlah dilakukan kegiatan gerak jalan dan hadiahnya pergi umroh. Jelas, sebagai partai yang memiliki lambang ka'bah, maka sudah sewajibnya bisa memfasilitasi masyarakat agar bisa berangkat umroh dan melihat kakbah yang sesungguhnya. Tahun ini sedikitnya, saya akan memberangkatkan 30 kader se-Jawa Barat pergi umroh.

Bagaimana cara Anda agar bisa meningkatkan perolehan suara atau kursi anggota DPRD tingkat II, tingkat I atau pusat?
Beberapa waktu lalu kami mengadakan diklat. Contohnya Diklat Pemberdayaan Perempuan. Hal tersebut, adalah cara PPP Jawa Barat untuk mempersiapkan partai dalam menghadapi pemilu 2014 dan pilkada di beberapa daerah agar para kader termasuk kader perempuan bisa menjadi kompetitor yang baik dan tak bisa dikalahkan. Sehebat apapun partai kalau tanpa persiapan maka akan kalah oleh partai lainnya. Pentingnya, diklat kader ini karena, pengkaderan menjadi masa depan PPP, baik di ajang pemilu maupun pemilikada.  Semoga program ini menjadi tolak ukur untuk menjadi garis terdepan dan setiap kota atau kabupaten akan ada penambahan kursi DPRD. Hal tersebut berlaku sama juga untuk DPR RI dapil Jawa Barat. Bila pada pemilu 2009 Jabar mampu menyumbangkan 8 kursi dari 37 kursi di DPR, ia akan menambah lima kursi lagi.

Melihat agenda pemilu terdekat yaitu pemilihan gubernur (pilgub). Bagaimana kekuatan dan calon dari PPP sendiri? Apakah Anda sudah mempersiapkannya?
Pilgub Jabar memang sebentar lagi. Dan PPP sejauh ini sudah melakukan beberapa tahapan terkait pilgub tersebut, termasuk intens melakukan komunikasi dengan beberapa partai politik yang ada. Untuk sampai pembukaan pendaftaran bakal calon (balon) gubernur maka hal tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Yang jelas, kekuatan PPP Jawa Barat akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Apakah Anda sendiri yang akan menjadi Cagub Jawa Barat dari PPP tersebut?
Kalau intruksi dari DPP PPP menyatakan begitu dan kader serta umat menghendaki, jelas saya sebagai kader harus tunduk dan siap. Seperti yang saya sampaikan saat orasi di Sumedang ini, kalau orang PPP memimpin Jawa Barat, maka Insya Allah provinsi ini akan menjadi wilayah yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya. Namun, untuk urusan siapa cagub PPP itu, ya kita lihat saja nanti.

Bagaimana peluang PPP di Pilgub Jawa Barat mendatang?
PPP tidak perlu khawatir jika ada kader-kader yang keluar dari partai dan memilih mengabdi ke partai lain. Saya yakin, PPP Jabar masih memiliki kader-kader yang lebih handal untuk mengembalikan kejayaan dan kebesaran partai. Dan kami menargetkan penambahan kursi di legislatif di tingkat kabupaten dan kota, provinsi, hingga DPR RI. Tak hanya itu, ditargetkan juga ada yang memenangkan kursi eksekutif (kepala daerah) di beberapa daerah, termasuk Pilgub Jawa Barat.  Intinya, peluang PPP saat ini sangat besar.

Apa harapan anda di momen Harlah ke-39 PPP ini?
Harapannya adalah ingin lebih membesarkan kembali PPP khususnya di Jawa Barat dan umumnya di Indonesia ini. Karena itu, beberapa waktun lalu saya menolak posis Sekjen DPP PP karena beberapa pertimbangan. Misalnya, permintaan konstituen PPP Jabar dan masyarakat Kabupaten Bogor. Saya baru dua tahun mengabdi sebagai Bupati Bogor. Ketua DPW pun baru beberapa bulan saja. Saya belum bisa memberikan apa-apa untuk kader PPP dan masyarakat Bogor sehingga tetap memilih jabatan sebagai Ketua DPW PPP Jawa Barat saja.

Reni Siap Maju di Pilgub

*Menunggu Perkembangan di Internal PPP
AKRAB: Anggota DPR RI, Reni Marlinawati menyalami Bupati Sukabumi, Sukmawijaya di kegiatan PDKP PPP Kabupaten Sukabumi di Ponpes Azzaeniyyah Selabintana, Sukabumi, kemarin (6/1). foto irwanradar

SUKABUMI-Pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Anggota DPR RI X Fraksi PPP, Reni Marlinawati mengaku siap untuk tampil di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013 mendatang.

“Kalau ditanya siap atau tidak untuk maju di Pilgub Jabar, ya sebagai kader partai, Insya Allah siap maju, tapi tentu sebelumnya harus melalui mekanisme yang berlaku di internal partai, dan tentu harus ada restu dari partai,” kata Reni kepada  Radar Sukabumi usai mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Kader Partai (PDKP) PPP Kabupaten Sukabumi di Ponpes Azzaeniyyah Selabintana, yang dihadiri Wakil Ketua  DPW PPP Jawa Barat, Komarudin Taher, Bupati Sukabumi Sukmawijaya dan ratusan kader PPP, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Yusuf Ridwan, ratusan kader PPP dan tamu undangan lainnya, Jumat, (6/1).
 
Menurut legislator PPP dari Dapil Sukabumi ini, setiap kader PPP yang dinilai memiliki kredibilitas dan kompetensi untuk memimpin Jabar, itu sudah barang tentu dipersilahkan untuk maju di setiap perhelatan pilkada.
 
“Hanya di sini saya pun akan melihat perkembangan di internal partai. Sebab siapa tahu ada kader partai kami yang lebih layak dicalonkan seperti sosok Kang RahmatYasin (Ketua DPW PPP Jawa Barat yang juga Bupati Bogor) yang sudah ramai dibicarakan di internal partai untuk maju di pilgub Jabar,” terang Reni.
 
Di tempat yang sama, Wakil Ketua  DPW PPP Jawa Barat, Komarudin Taher mengatakan, DPW PPP Jabar secara kelembagaan sampai saat ini belum membicarakan serius kader partainya yang akan dicalonkan menjadi Jabar 1.
 
“Kalau wacana suksesi jelang pilgub memang sudah mulai dibahas, tapi belum ada pembahasan serius siapa kader partai kami yang akan dicalonkan,” terangnya.
Hanya saja kata pria yang populer dipanggil Komeng ini, nama RY memang telah menjadi buah bibir di internal partai berlambang Kabah tersebut.
 
“Semua kader terbaik termasuk Kang Rahmat Yasin sudah layak untuk dicalonkan, tapi kita lihat saja nanti, apakah partai kami akan mengusung siapa,” ungkap Komeng didampingi Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi, Yusuf Ridwan.
 
Kendati masih belum serius mengusung kadernya. Akan tetapi mengenai komunikasi politik dengan parpol lain terutama parpol-parpol besar lanjut Komeng, itu sudah sering dilakukan.
“Kalau soal komunikasi politik sudah sering kita lakukan, tapi baru sebatas komunikasi biasa saja, belum mengarah kepada hal-hal koalisi,” pungkasnya.(wan)

DPR: Pemekaran Sukabumi Utara Masuk Prolegnas 2012

*Kabupaten Sukabumi Jadi Prioritas
SANTAI : Anggota DPR dari Fraksi PPP, Ahmad Yani berbincang dengan Pimpinan Ponpes Azzainiyah, KH Jejen Zaenal Abidin, foto irwanradar

SUKABUMI-Kabar gembira bagi masyarakat tak terkecuali para penggiat pemekaran Kabupaten Sukabumi. Setelah di tahun 2011 lalu gagal masuk agenda Program Legeslasi Nasional (Prolegnas), kini perjuangan panjang dalam mewujudkan pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) di kabupaten yang memiliki luas wilayah kurang lebih 419.970 hektar dan jumlah penduduk sekitar 2,3 juta jiwa ini, memasuki titik kejelasan alias bakal memiliki tiket pemekaran di pembahasan prolegnas.

Hal itu setelah Anggota DPR dari Fraksi PPP, Ahmad Yani menyakinkan apabila dokumen DOB Kabupaten Sukabumi sudah masuk dalam pembahasan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2012. Malah tegas Yani, jika moratorium (penghentian sementara-red) pemekaran dicabut. DOB Kabupaten Sukabumi bakal menjadi prioritas. Ini artinya pemekaran untuk Kabupaten Sukabumi tinggal menunggu waktu dicabutnya moratorium yang selama ini menjadi ganjalan pemekaran di Kabupaten Sukabumi.

“Kalau moratorium sudah dicabut, saya dan kawan-kawan dari fraksi kami akan memprioritaskan upaya pemekaran Kabupaten Sukabumi, sebab bagaimanapun kabupaten ini memang sudah layak dimekarkan,” kata Ahmad Yani kepada Radar usai menghadiri kegiatan Pendidikan Dasar Kader Partai (PDKP) PPP Kabupaten Sukabumi di Ponpes Azzainiyyah Selabintana, akhir pekan lalu.

Disinggung mengenai terganjalnya pembahasan pemekaran Kabupaten Sukabumi di proglegnas 2011 lantaran orang Kabupaten Sukabumi tidak membawa koper (duit-red). Menurut Yani hal itu lebih disebabkan masalah teknis dan tingkat lobi ke pusat.” Di sini bukan kurang lobi karena orang Sukabumi tidak bawa koper ke pusat, tapi lebih kepada persoalan teknis,” ujarnya.

Yani menegaskan, DPR RI juga akan turut membahas kebijakan moratorium pemekaran karena masuknya sejumlah daerah yang akan dimekarkan dalam Prolegnas tentu sangat berhubungan dengan moratorium yang selama ini jadi hambatan proses pemekaran.

“Hal ini juga ada kaitannya dengan rencana perubahan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah. Rencananya, undang-undang ini akan dipisahkan menjadi tiga rancangan undang-undanya yakni, RUU Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan Pemilukada,” terang Yani seraya berharap pemekaran di Kabupaten Sukabumi bisa memenuhi harapan mudahnya pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.(wan)