Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi

Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi
Dasep Surahman,S.Ag dan M. Almanfaluthi Hakiem, SH

Istiqomah Dijalan Konstitusi

Istiqomah Dijalan Konstitusi
Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi Bersama Ketua Umum PPP H. Djan Faridz

Senin, 30 Januari 2012

RY Minta Kader PPP Bangkit

KONSOLIDASI: Ketua DPW PPP Jabar Rachmat Yasin saat roadshow ke Kota Cimahi, Minggu, (29/1).

CIMAHI- Roadshow Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat, H. Rachmat Yasin dalam rangka konsolidasi ke tingkat cabang terus digalakkan. Bila minggu lalu pimpinan partai berlambang Ka’bah itu mengunjungi Kota Kuningan, kemarin, Minggu (29/1), giliran Kota Cimahi yang disambangi.
 
Dalam kesempatan tersebut, RY yang juga Bupati Bogor ini meminta kader PPP untuk bangkit dan menunjukkan jati diri PPP sebagai partai yang berazaskan Islam dan rumah besar umat Islam.
“Saya mengajak kita semua bersama-sama bangkit dan menunjukkan jati diri PPP sebagai Partai Islam. Tunjukkan perilaku yang Islami. Buktikan Ka’bah tidak hanya mendengar jeritan umat saja, namun lebih jauh kita memperjuangkan persoalan yang dihadapi masyarakat,” ujar RY.
 
Hal ini disampaikannya dalam sambutan di hadapan ratusan kader dan simpatisan PPP yang menghadiri peringatan Hari Lahir (harlah) PPP ke-39, pembukaan Musyawarah Kerja Cabang DPC Kota Cimahi dan Liga Persatuan di Stadion Sangkuriang, Minggu (29/1), kemarin. PPP, katanya, harus mengembalikan martabatnya dan mensejajarkan diri denganpartai-partai besar lainnya di Indonesia. “Mari kita bersatu dan  mengembalikan kedaulatan rakyat,” tegas mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini.
 
Dalam kesempatan tersebut, RY mengangkat calon Walikota Cimahi Ati Suharti sebagai Warga Kehormatan PPP. Ia sekaligus menegaskan sikap PPP untukmendukung Ati serta memerintahkan semua pengurus cabang  hingga ranting di DPC Cimahi mengeluarkan segenap tenaganya dalam memberikan dukungan.
“Bu Ati jangan ada keraguan lagi dengan PPP. Semua harus bekerja dari cabang sampai ranting dan berkonsentrasilah pada pemenangan pilkada yangsudah di depan mata, tepatnya September 2012  mendatang,” tegasnya.
 
Sementara itu, Walikota Cimahi Itok Tohiya menyambut baik gema kegiatan PPP di Cimahi. Ia juga memuji kegiatan-kegiatan partai yang kini semakin menggeliat dalam membangun masyarakat. “Semangat membangun PPP makin kental dan menggeliat. Saya pribadi sebagai walikota mengucapkan terimakasih karena telah memberi semangat dan berprestasi,” kata Itok, yang juga suami dari Ati Suharti ini.
 
Sementara itu, Ketua DPC Kota Cimahi Jalaludin Sayuti berjanji, kekalahan pada pemilihan legislatif di Kota Cimahi bakal menjadi pelajaran baru baginya.
“Melalui musyawarah kerja cabang tahun ini, kita akan buat sejumlah program dan strategi dalam rangka merebut suara PPP di Cimahi. Kalau sekarang baru ada 2 kursi, ya dinaikkan 4 kursi pada pemilihan 2014 mendatang,” tegasnya.
 
Ia juga yakin di bawah kepemimpinan RY, PPP Jabar akan kembali bersinar yang berimbas pada kemenangan DP-DPC. “Beliau orang yang punya inovasi dan pemikirannya luar biasa. Saya yakin dengan kemampuan ketua baru,” sambungnya.
 
RY menyempatkan diri membuka Final Liga Persatuan antara PHH FC dan Gareta
FC dengan menendang bola. Kegiatan ini didukung leh CamRY (Comunitas Anak Muda RY) dan memperebutkan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta dari simpatisan CamRY Cimahi, 

Ega Megantarai. (jp)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=1483

Kamis, 26 Januari 2012

Hanura Ingin RY Jadi Cagub Jabar

BAHAS KOALISI: DPW PPP Jabar Rachmat Yasin (RY) bertemu dengan Ketua DPD Partai Hanura Jabar Azhar Aung dan jajarannya di ruang Ayodya, Grand Royal Panghegar, Bandung.

BANDUNG- 13 bulan menjelang Pemilukada Jawa Barat, Ketua DPW PPP Jawa Barat H. Rachmat Yasin (RY) terus melakukan manuver politik. Setelah pekan lalu bertemu dengan Ketua DPD PDIP Jawa Barat H. Rudi Harsa Tanaya, Minggu (22/1) kemarin RY dan pengurus harian DPW PPP Jawa Barat bertemu dengan Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat Azhar Aung dan jajarannya di ruang Ayodya, Grand Royal Panghegar, Bandung.  Dari hasil pertemuan tersebut, PPP dan Partai Hanura sepakat membangun koalisi strategis menghadapi Pemilukada Jawa Barat pada 24 Februari 2013 mendatang. Sebagai wujud dari koalisi strategis itu, kedua partai tersebut sepakat membentuk sekretariat bersama (Sekber).
 
“Saya minta setelah pertemuan ini pengurus DPW PPP mencari kantor untuk sekretariat bersama PPP dan Partai Hanura,” kata RY kepada pers usai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut RY membawa sejumlah pengurus teras DPW PPP Jawa Barat antara lain sekretaris umum Yusup Fuadz, Egy Megantani, Carolina Kaluku, Neng Madina, Amie Jamil, Beddy dan Farhan. Sementara Azhar Aung membawa anggota tim sembilan yang ditugaskan khusus untuk mempersiapkan Partai Hanura menghadapi Pemilukada Jabar. Mereka adalah Iryanto, sekretaris umum DPD Partai Hanura Jabar, Giri M Kudrat, Dahlan Ibrahin dan Uus.
 
Dalam pidato pembukaan pertemuan, RY mengatakan komunikasi antara dirinya dengan Azhar sudah berlangsung cukup lama. Hanya saja komunikasi itu berlangsung informal melalui sms dan telepon. Untuk mengkonkrit hubungan antara Partai Hanura dan PPP, maka dirinya mengundang secara resmi pengurus DPD Partai Hanura Jabar untuk membicarakan lebih konkrit gagasan membangun koalisi strategis menghadapi Pemilukada Jawa Barat. RY mengatakan, bersatunya PPP dan Partai Hanura dalam koalisi strategis maka kekuatan kedua partai politik itu akan bertambah. Kalau kursi di DPRD Jawa Barat antara PPP dan Partai Hanura digabung maka kekuatannya menjadi 11 kursi.
 
“Tinggal kita mencari empat kursi lagi untuk bisa mengusung calon dalam Pemilukada mendatang,” katanya.
RY sendiri mengatakan, dirinya menginginkan terbangunnya koalisi strategis yang ditopang empat pilar parpol antara lain PPP, Partai Hanura, PDIP dan Gerindra dalam menghadapi Pemilukada Jawa Barat.
“Kita ingin bisa bersama membangun Jawa Barat lebih baik lagi. Kita tidak ingin menjadi penonton. Koalisi ini saya yakin kita bisa bangun dengan catatan kita tidak bicara dulu figur. Figur baru kita bicarakan bersama-sama  kalau kita sudah sama-sama kuat dalam satu perahu,” katanya.
 
Sementara itu Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat Azhar Aung menyambut baik uluran tangan PPP. Azhar mengatakan partainya menginginkan perubahan yang lebih baik dalam proses pembangunan di Jawa Barat. Dalam kacamatanya, kepemimpinan yang sekarang tidak terlalu istimewa dan cenderung ekslusif. Dia menilai seolah pembangunan yang sedang berjalan sekarang ini hanya milik kelompok tertentu sehingga terabaikannya kebersamaan.
 
“Kalau kita ingin berubah, kita butuh figur baru di Jawa Barat.  Partai Hanura Jabar melihat figur baru yang cocok memimpin Jawa Barat ada di dalam diri kang RY. Kalau kang RY maju sebagai Cagub Jabar, Partai Hanura akan berada di dalamnya,” kata anggota Komisi A DPRD Jawa Barat ini blak-blakan. Pernyataa terbuka Azhar pun langsung direspon RY.
 
“Kang Azhar ini bikin GR saya aja. Biarkan proses berjalan secara alamiah. Siapa tahu nantinya ada yang lebih baik daripada saya,” kata pria yang menjabat Bupati Bogor ini.
RY menyadari koalisi dalam politik itu tidak bisa ujug-ujug. Koalisi dalam politik itu, kata RY  ibarat perkawinan karena ada proses yang panjang.
 
“Kalau kita mau menikah kan kita harus  ta’aruf dulu atau perkenalan. Kedua tafahum atau saling memahami. Kemudian Ta’aun yaitu saling menolong dan terakhir takaful yakni saling melindungi,” kata RY.
Namun, salah seorang pengurus DPW PPP Jawa Barat nyeletuk dan menambahkan pernyataan RY.
“Yang terakhir pak RY harus saling menggendong,” katanya disambut tawa peserta pertemuan.
RY mengatakan kekuatan yang ia ingin bangun bukan untuk gagah-gagahan. Kekuatan yang akan dibangun untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Barat lima tahun ke depan.
 
“Kita lebih suka disebut underdog. Kalau kita diunggulkan akan menjadi common enemy,” katanya.
Merespon pernyataan RY, Azhar Aung mengatakan secara historis dirinya memiliki kedekatan dengan PPP. Bahkan dia menyatakan keluarga besarnya merupakan keluarga besar PPP dari unsur PERTI. Tak heran jika dia banyak tahu tentang PPP, terutama PPP Jawa Barat setelah dipimpin Rachmat Yasin.
 
“Saya lihat belum ada tokoh besar dari PPP selain Kang RY sekarang. Jadi kami tak ragu sedikitpun mengusung beliau jadi Cagub Jabar,” kata Azhar kembali mengulang pernyataannya.
Partai Hanura, kata Azhar sudah menanggap PPP sebagai kakak. Untuk itu, sebagai adik yang baik Partai Hanura akan mengikuti apapun yang akan dilakukan sang kakak.
“Sepanjang kakaknya baik juga dengan adiknya,” kata Azhar disambut tawa peserta pertemuan.
Sebagai wujud konkrit koalisi strategis PPP-Partai Hanura, forum menyepakati akan mengaktifkan sekretariat bersama.
 
“Kita ingin menyampaikan kepada publik gagasan gagasan PPP dan Partai Hanura bagaimana membangun Jawa Barat ke depan yang lebih baik. Kita ingin publik terlibat secara aktif dalam proses Pemilukada di Jabar,” terang Azhar.(jp)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=797

PPP-PDIP Resmi Koalisi

***Pemilihan Gubernur 2013
BERKOALISI DI PILGUB: Ketua DPD PDI-P Jabar Rudy Harsa Tanaya dan Ketua DPW PPP Jabar, Rachmat Yasin saat mengadakan pertemuan di Hotel Aston, Pasteur, Kota Bandung, Kamis (19/1) malam. Hasil dari pertemuan dua petinggi partai dan pengurus, PDIP dan PPP sepakat untuk berkoalisi di Pilgub Jabar 2013 mendatang.

BANDUNG- Sejarah lama terulang kembali. Hubungan emosional antara PDIP-PPP seakan tidak pernah hilang. Pemilihan Gubernur 2008 lalu, PDI-P berduet dengan PPP mengusung Agum Gumelar-Nu’man Abudul Hakim (Agum-Nu’man). Duet tersebut dilakukan juga jelang Pilgub Jabar 2013 mendatang.
Kedua partai sepakat meneruskan duet tersebut dalam pertemuan dua petinggi partai dan pengurus di Hotel Aston, Pasteur, Kota Bandung, Kamis (19/1) malam.

Ketua DPW PPP Jabar, Rachmat Yasin mengatakan,  koalisi yang dibangun sudah ideal untuk memenangkan pilgub, sekaligus membangun Jawa Barat. “Benang merah dan hijau jika digabungkan akan menghasilkan warna yang indah juga kan,” kata Rachmat Yasin.
 
Dia mengatakan, koalisi yang dibangun juga menengok koalisi PDI-P-PPP di tingkat kabupaten/kota hampir tidak pernah ada permasalahan. Namun, Bupati Bogor ini mengakui, belum menyinggung soal siapa yang dijagokan dalam koalisi nanti, kendati dirinya dijagokan DPW PPP maju dalam pilgub. “Kita membicarakan koalisi, bukan person (calon). Calon di kebelakangkan, proses alam nantinya yang akan menentukan, sekarang kita bicara kebersamaan dulu,” katanya.
 
Koalisi, lanjutnya, disepakati karena ada kesepemahaman antar kedua partai untuk membangun Jabar. “Kita tidak akan meruncingkan perbedaan,” tambahnya. Bahkan, saat disinggung soal perbedaan ideologi partai, ia menyatakan, hal itu tidak jadi kendala untuk membangun Jabar. Ketika partai nasionalis, disatukan dengan partai Islam akan menghasilkan kolaborasi pemerintahan yang ideal.
 
Sementara itu, Ketua DPD PDI-P Jabar Rudy Harsa Tanaya mengungkapkan, target PDI-P menang dalam pilgub mendatang. Makanya, kata Rudy PDI-P memilih membuka koalisi dengan partai lain. “Koalisi ini, koalisi yang demokratis,” ucap Rudy.
 
Lantas bagaimana awal mula koalisi dengan PPP? Rudy mengatakan,  karena faktor kedekatan kedua partai yang telah terjalin lama, tepatnya, sejak pelaksanaan pilgub lalu dan banyaknya persamaan visi misi partai tentang Jabar. “Koalisi ini masih akan melebar, dengan pembicaraan intens dengan partai lain. Soal calon, siapa yang memiliki kans lebih besar, ia lah yang akan diusung,” katanya. Dalam pertemuan juga terungkap, kemungkinan koalisi masih akan melebar ke partai lainnya, salah satunya, penjajakan akan dilakukan terhadap Gerindra.(caf)

Minggu, 08 Januari 2012

RY Siap Besarkan Jawa Barat

HARLAH: Rachmat Yasin saat rehat usai mengikuti gerak jalan santai Harlah ke-39 PPP di Alun-alun Sumedang, kemarin (8/1).

Sejak dipimpin Rachmat Yasin (RY), Dewan Pimpina Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembanguna (PPP) Jawa Barat semakin percaya diri (pede, red), terutama menatap, pemilihan gubernur di 2012, pemilihan legislatif dan pemilukada di 2013 serta pemilihan presiden di 2014 mendatang. Tak tanggung-tanggung, RY yang juga Bupati Bogor ini akan mewujudkan program PPP Pusat yang menargetkan 12 juta kader sampai 2014, dengan angka 500 ribu kader dari Jawa Barat saja. Berikut petikan wawancara eklusif RY dengan Redaktur Harian Metropolitan (Radar Bogor Grup), Roy Andi, saat acara Harlah ke-39 PPP di Alun-alun Kabupaten Sumedang, Minggu (8/1).

Apa keyakinan Anda, sehingga PPP khususnya di Jawa Barat pada beberapa pemilihan umum seperti pilgub, pemilukada, pileg hingga pilpres akan menghasilkan suara yang banyak dan akan menuai hasil maksimal.
Kenapa tidak yakin PPP akan lebih besar lagi. Saya bertekad membumikan kembali ruh PPP sebagai Rumah Besar Umat Islam, Ketua DPW PPP Jawa Barat, dan akan mengembalikan harkat dan martabat PPP sebagai partai besar. Kita harus lihat sejarah, dimana PPP itu terbentuk dan tidak bisa dipisahkan dari komunitas Islam. Nah, umat Islam sendiri di negara kita ini adalah penganut ajaran agama dengan jumlah tertinggi bahkan untuk ukuran dunia. Dan dari beberapa partai berbasis Islam yang ada, maka PPP sudah terbukti dan teruji sehingga para umat yang sudah meninggalkan PPP di momen Harlah ke-39 PPP ini agar segera insyaf dan kembali ke rumah, karena PPP adalah rumah besar umat Islam. Dan ke depannya partai ini jangan takut  terkait soal electroal tresshold (ET) maupun parliamantary treshold (PT). Sebagaimana wacana yang berkembang saat ini, yakni ada partai yang menginginkan ET sebesar 5%, 4%, ada juga yang 2,5%. Bagaimana dan berapapun sistem hitungan pemilu yag akan ditetapkan, kita harus yakin jika umat Islam kedepan pasti akan bersatu padu dan kembali bersama PPP. Ingat, PPP adalah Islam dan begitu juga sebaliknya, Islam adalah PPP. Kalau takut dengan sistem tersebut, maka sama saja melecehkan umat Islam yang besar ini.

Bagaimana cara Anda mengajak kembali umat Islam untuk kembali ke PPP?
Tentunya salah satu cara, adalah akan melakukan silaturahmi dengan seluruh ormas Islam di Jawa Barat, seperti Nahdatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan Persatuan Umat Islam (PUI). Jabar tetap menjadi basis perjuangan pada Pemilu 2014 mendatang. Hal ini menjadi starting point bagi 33 DPW dan 497 DPC.

Langkah Anda, agar program PPP menuju 12 juta kader untuk seluruh Indonesia tersebut bisa tercapai seperti apa?
Di Jawa Barat, saya sebagai Ketua DPW PPP akan menfasilitasi setiap kegiatan DPC PPP yang tersebar di beberapa wilayah. Kedepan, tidak ada lagi tumpah tindih program atau saling bersaing dalam bentuk kegiatan massa yang dilakukan DPW dengan DPC-nya. Basis massa yang ril, tentunya yang ada di wilayah, karena itu DPW PPP Jawa Barat akan mendukung penuh setiap kegiatan terutama yang dilakukan dengan masyarakat langsung di daerah, dimana salah satu tujuannya agar jumlah kader PPP akan ikut bertambah. Saya bahkan sampai 2014 nanti, PPP Jawa Barat  akan memiliki 500 ribu kader.

Apa maksud dari program kerja yang tumpang tindih tersebut?
Maksudnya, pengurus wilayah (DPC PPP) harus bisa memikirkan program kerja atau kegiatan yang bisa dirasakan manfaat dan melibatkan masyarakat banyak dan kita yang di DPW PPP jelas akan memberikan dukungan pada setiap kegiatan positif ini. Untuk konkretnya, ya seperti kegiatan yang dilakukan di Sumedang ini dimana puncak harlah dilakukan kegiatan gerak jalan dan hadiahnya pergi umroh. Jelas, sebagai partai yang memiliki lambang ka'bah, maka sudah sewajibnya bisa memfasilitasi masyarakat agar bisa berangkat umroh dan melihat kakbah yang sesungguhnya. Tahun ini sedikitnya, saya akan memberangkatkan 30 kader se-Jawa Barat pergi umroh.

Bagaimana cara Anda agar bisa meningkatkan perolehan suara atau kursi anggota DPRD tingkat II, tingkat I atau pusat?
Beberapa waktu lalu kami mengadakan diklat. Contohnya Diklat Pemberdayaan Perempuan. Hal tersebut, adalah cara PPP Jawa Barat untuk mempersiapkan partai dalam menghadapi pemilu 2014 dan pilkada di beberapa daerah agar para kader termasuk kader perempuan bisa menjadi kompetitor yang baik dan tak bisa dikalahkan. Sehebat apapun partai kalau tanpa persiapan maka akan kalah oleh partai lainnya. Pentingnya, diklat kader ini karena, pengkaderan menjadi masa depan PPP, baik di ajang pemilu maupun pemilikada.  Semoga program ini menjadi tolak ukur untuk menjadi garis terdepan dan setiap kota atau kabupaten akan ada penambahan kursi DPRD. Hal tersebut berlaku sama juga untuk DPR RI dapil Jawa Barat. Bila pada pemilu 2009 Jabar mampu menyumbangkan 8 kursi dari 37 kursi di DPR, ia akan menambah lima kursi lagi.

Melihat agenda pemilu terdekat yaitu pemilihan gubernur (pilgub). Bagaimana kekuatan dan calon dari PPP sendiri? Apakah Anda sudah mempersiapkannya?
Pilgub Jabar memang sebentar lagi. Dan PPP sejauh ini sudah melakukan beberapa tahapan terkait pilgub tersebut, termasuk intens melakukan komunikasi dengan beberapa partai politik yang ada. Untuk sampai pembukaan pendaftaran bakal calon (balon) gubernur maka hal tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Yang jelas, kekuatan PPP Jawa Barat akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Apakah Anda sendiri yang akan menjadi Cagub Jawa Barat dari PPP tersebut?
Kalau intruksi dari DPP PPP menyatakan begitu dan kader serta umat menghendaki, jelas saya sebagai kader harus tunduk dan siap. Seperti yang saya sampaikan saat orasi di Sumedang ini, kalau orang PPP memimpin Jawa Barat, maka Insya Allah provinsi ini akan menjadi wilayah yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya. Namun, untuk urusan siapa cagub PPP itu, ya kita lihat saja nanti.

Bagaimana peluang PPP di Pilgub Jawa Barat mendatang?
PPP tidak perlu khawatir jika ada kader-kader yang keluar dari partai dan memilih mengabdi ke partai lain. Saya yakin, PPP Jabar masih memiliki kader-kader yang lebih handal untuk mengembalikan kejayaan dan kebesaran partai. Dan kami menargetkan penambahan kursi di legislatif di tingkat kabupaten dan kota, provinsi, hingga DPR RI. Tak hanya itu, ditargetkan juga ada yang memenangkan kursi eksekutif (kepala daerah) di beberapa daerah, termasuk Pilgub Jawa Barat.  Intinya, peluang PPP saat ini sangat besar.

Apa harapan anda di momen Harlah ke-39 PPP ini?
Harapannya adalah ingin lebih membesarkan kembali PPP khususnya di Jawa Barat dan umumnya di Indonesia ini. Karena itu, beberapa waktun lalu saya menolak posis Sekjen DPP PP karena beberapa pertimbangan. Misalnya, permintaan konstituen PPP Jabar dan masyarakat Kabupaten Bogor. Saya baru dua tahun mengabdi sebagai Bupati Bogor. Ketua DPW pun baru beberapa bulan saja. Saya belum bisa memberikan apa-apa untuk kader PPP dan masyarakat Bogor sehingga tetap memilih jabatan sebagai Ketua DPW PPP Jawa Barat saja.

Reni Siap Maju di Pilgub

*Menunggu Perkembangan di Internal PPP
AKRAB: Anggota DPR RI, Reni Marlinawati menyalami Bupati Sukabumi, Sukmawijaya di kegiatan PDKP PPP Kabupaten Sukabumi di Ponpes Azzaeniyyah Selabintana, Sukabumi, kemarin (6/1). foto irwanradar

SUKABUMI-Pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Anggota DPR RI X Fraksi PPP, Reni Marlinawati mengaku siap untuk tampil di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013 mendatang.

“Kalau ditanya siap atau tidak untuk maju di Pilgub Jabar, ya sebagai kader partai, Insya Allah siap maju, tapi tentu sebelumnya harus melalui mekanisme yang berlaku di internal partai, dan tentu harus ada restu dari partai,” kata Reni kepada  Radar Sukabumi usai mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Kader Partai (PDKP) PPP Kabupaten Sukabumi di Ponpes Azzaeniyyah Selabintana, yang dihadiri Wakil Ketua  DPW PPP Jawa Barat, Komarudin Taher, Bupati Sukabumi Sukmawijaya dan ratusan kader PPP, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Yusuf Ridwan, ratusan kader PPP dan tamu undangan lainnya, Jumat, (6/1).
 
Menurut legislator PPP dari Dapil Sukabumi ini, setiap kader PPP yang dinilai memiliki kredibilitas dan kompetensi untuk memimpin Jabar, itu sudah barang tentu dipersilahkan untuk maju di setiap perhelatan pilkada.
 
“Hanya di sini saya pun akan melihat perkembangan di internal partai. Sebab siapa tahu ada kader partai kami yang lebih layak dicalonkan seperti sosok Kang RahmatYasin (Ketua DPW PPP Jawa Barat yang juga Bupati Bogor) yang sudah ramai dibicarakan di internal partai untuk maju di pilgub Jabar,” terang Reni.
 
Di tempat yang sama, Wakil Ketua  DPW PPP Jawa Barat, Komarudin Taher mengatakan, DPW PPP Jabar secara kelembagaan sampai saat ini belum membicarakan serius kader partainya yang akan dicalonkan menjadi Jabar 1.
 
“Kalau wacana suksesi jelang pilgub memang sudah mulai dibahas, tapi belum ada pembahasan serius siapa kader partai kami yang akan dicalonkan,” terangnya.
Hanya saja kata pria yang populer dipanggil Komeng ini, nama RY memang telah menjadi buah bibir di internal partai berlambang Kabah tersebut.
 
“Semua kader terbaik termasuk Kang Rahmat Yasin sudah layak untuk dicalonkan, tapi kita lihat saja nanti, apakah partai kami akan mengusung siapa,” ungkap Komeng didampingi Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi, Yusuf Ridwan.
 
Kendati masih belum serius mengusung kadernya. Akan tetapi mengenai komunikasi politik dengan parpol lain terutama parpol-parpol besar lanjut Komeng, itu sudah sering dilakukan.
“Kalau soal komunikasi politik sudah sering kita lakukan, tapi baru sebatas komunikasi biasa saja, belum mengarah kepada hal-hal koalisi,” pungkasnya.(wan)

DPR: Pemekaran Sukabumi Utara Masuk Prolegnas 2012

*Kabupaten Sukabumi Jadi Prioritas
SANTAI : Anggota DPR dari Fraksi PPP, Ahmad Yani berbincang dengan Pimpinan Ponpes Azzainiyah, KH Jejen Zaenal Abidin, foto irwanradar

SUKABUMI-Kabar gembira bagi masyarakat tak terkecuali para penggiat pemekaran Kabupaten Sukabumi. Setelah di tahun 2011 lalu gagal masuk agenda Program Legeslasi Nasional (Prolegnas), kini perjuangan panjang dalam mewujudkan pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) di kabupaten yang memiliki luas wilayah kurang lebih 419.970 hektar dan jumlah penduduk sekitar 2,3 juta jiwa ini, memasuki titik kejelasan alias bakal memiliki tiket pemekaran di pembahasan prolegnas.

Hal itu setelah Anggota DPR dari Fraksi PPP, Ahmad Yani menyakinkan apabila dokumen DOB Kabupaten Sukabumi sudah masuk dalam pembahasan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2012. Malah tegas Yani, jika moratorium (penghentian sementara-red) pemekaran dicabut. DOB Kabupaten Sukabumi bakal menjadi prioritas. Ini artinya pemekaran untuk Kabupaten Sukabumi tinggal menunggu waktu dicabutnya moratorium yang selama ini menjadi ganjalan pemekaran di Kabupaten Sukabumi.

“Kalau moratorium sudah dicabut, saya dan kawan-kawan dari fraksi kami akan memprioritaskan upaya pemekaran Kabupaten Sukabumi, sebab bagaimanapun kabupaten ini memang sudah layak dimekarkan,” kata Ahmad Yani kepada Radar usai menghadiri kegiatan Pendidikan Dasar Kader Partai (PDKP) PPP Kabupaten Sukabumi di Ponpes Azzainiyyah Selabintana, akhir pekan lalu.

Disinggung mengenai terganjalnya pembahasan pemekaran Kabupaten Sukabumi di proglegnas 2011 lantaran orang Kabupaten Sukabumi tidak membawa koper (duit-red). Menurut Yani hal itu lebih disebabkan masalah teknis dan tingkat lobi ke pusat.” Di sini bukan kurang lobi karena orang Sukabumi tidak bawa koper ke pusat, tapi lebih kepada persoalan teknis,” ujarnya.

Yani menegaskan, DPR RI juga akan turut membahas kebijakan moratorium pemekaran karena masuknya sejumlah daerah yang akan dimekarkan dalam Prolegnas tentu sangat berhubungan dengan moratorium yang selama ini jadi hambatan proses pemekaran.

“Hal ini juga ada kaitannya dengan rencana perubahan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah. Rencananya, undang-undang ini akan dipisahkan menjadi tiga rancangan undang-undanya yakni, RUU Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan Pemilukada,” terang Yani seraya berharap pemekaran di Kabupaten Sukabumi bisa memenuhi harapan mudahnya pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.(wan)