Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi

Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi
Dasep Surahman,S.Ag dan M. Almanfaluthi Hakiem, SH

Istiqomah Dijalan Konstitusi

Istiqomah Dijalan Konstitusi
Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi Bersama Ketua Umum PPP H. Djan Faridz

Selasa, 25 Januari 2011

Anomali Politik Rekatkan PPP

Jajaran pengurus PPP diingatkan untuk mewaspadai anomali politik ke depan. Partai berlambang Kabah ini diminta siap menghadapinya dengan konsolidasi, serta merapatkan barisan kekuatan seluruh pengurus partai.

Menurut Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, konsolidasi partai amat penting dalam menghadapi Pemilu 2014. Namun jika diibaratkan cuaca, keadaan perubahan cuaca yang disebut sebagai anomali bisa terjadi dalam politik.

“Cuaca bisa berubah seketika. Ketika diprediksi tak harus hujan, malah bisa terjadi sebaliknya turun hujan. Anomali bisa terjadi dalam politik. Anomali politik yaitu suatu keadaan yang tidak bisa diprediksi, yakni tiba-tiba keluar dari kebiasaan hukum alam,” kata pria yang akrab disapa SDA ini di Makassar, Jumat 7 Januari 2011.

Hal ini, lanjut dia, harus diwaspadai oleh para kader partai PPP. Ke depan, yang harus diwaspadai antara lain pembahasan Undang-Undang Politik, yaitu dinaikkannya angka parliamentary threshold (PT).

“Ini dapat mengganggu kelangsungan hidup partai menengah. PPP tetap berharap PT 2,5 persen, tapi bisa berlaku secara nasional. Dengan PT 2,5 persen saja demokrasi sudah tidak bulat. Ada sejumlah suara di parlemen yang tidak terwadahi,” ujar SDA.

Hal lain, sambung dia, adalah memperbanyak daerah pemilihan (dapil), sebagai strategi partai besar membunuh partai menengah dan kecil.

“Ini berarti kembali ke semangat Orde Baru, yang hanya 3 partai. Ujungnya, dapat menyulut disharmoni sosial dan politik karena antipluralisme politik. Semua itu sama dengan demokrasi tirani atau tirani politik,” tukas SDA.

Untuk itu ia berharap PPP di seluruh jajaran harus melakukan konsolidari internal organisasi, konsolidasi sumber daya manusia dengan memaksimalkan fungsi, tugas dan tanggung jawab sebagai parpol.

“Konsolidasi ideologi dengan menyertakan peran masyarakat amat penting dengan meningkatkan penghayatan terhadap agama dan pembentukan akhlak mulia,” tutup SDA. (Matanews, 8 Januari 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar