Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi

Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi
Dasep Surahman,S.Ag dan M. Almanfaluthi Hakiem, SH

Istiqomah Dijalan Konstitusi

Istiqomah Dijalan Konstitusi
Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi Bersama Ketua Umum PPP H. Djan Faridz

Minggu, 19 Februari 2012

PPP Ajak Partai Islam Gabung

*Minus PKS-PAN
HARLAH 39 PPP : Ribuan kader menghadiri Hari Lahir (Harlah) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-39 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/2). Hadir di acara itu antara lain Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, Wakil Ketua MPR Fraksi Lukman Hakim Saefudin, Gubernur DKI Fauzi Bowo, para duta besar negara sahabat serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemarin, (19/2) merayakan hari lahir ke-39. Dalam perayaan di Istora Senayan, Jakarta, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali secara terbuka kembali mengajak partai-partai Islam untuk bergabung. Namun, dia menegaskan pula bahwa PKS dan PAN tidak termasuk di antara yang akan dilibatkan.

“PPP membuka pintu selebar-lebarnya untuk umat Islam apa pun mazhabnya untuk masuk ke PPP,” ujar Suryadharma di sela perayaan harlah (hari lahir), (19/2). Dia menyatakan, fakta bahwa tidak ada partai Islam yang suaranya bisa melebihi 10 persen pada pemilu lalu sudah sepatutnya menjadi alasan yang mendasari.
Menurut dia, terpecahnya kekuatan politik Islam dalam sejumlah partai menjadi salah satu penyebabnya. “Penduduk Indonesia itu mayoritas muslim. Tapi, kekuatan politik muslim minoritas. Ini mengapa” Tentu ada kesalahan,” imbuhnya.
 
Dia merasa bahwa PPP paling pantas menjadi induk dari kekuatan-kekuatan politik Islam yang ada. Sebab, selain alasan historis sebagai partai Islam pertama yang sudah ada sebelum era reformasi, ada pula alasan faktual. Yaitu, kata Suryadharma, kenyataan bahwa partainya adalah satu-satunya partai Islam yang memiliki suara terbesar dan kursi terbanyak di parlemen.
 
“PPP itu ibu dari berbagai partai yang baru lahir di era reformasi. Tapi, ini hanya ajakan dan imbauan, terserah mereka yang mendengar (maunya) seperti apa,” tandas menteri agama di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II itu.
 
Di DPR, kepemilikan kursi PPP berada di urutan keenam. Yaitu, 38 kursi di antara total 560 kursi yang ada. Itu berada di bawah Partai Demokrat, Partai Golkar, PDIP, PKS, dan PAN.
Mengapa tidak bergabung ke PKS atau PAN” “Realitas sekarang itu seperti apa, PKS dan PAN itu bukan partai Islam,” tegas Suryadharma. Menurut dia, berbeda dengan partainya yang masih bertahan dengan asas Islam, dua partai tersebut adalah partai terbuka.
 
Sebagaimana diketahui, PAN sejak berdiri sudah menegaskan diri sebagai partai terbuka dan majemuk. Sedangkan PKS, meski awalnya merupakan partai berasas Islam, belakangan juga bermetamorfosis menjadi terbuka. Keputusan perubahan itu tepatnya dilakukan saat munas PKS di Jakarta pada Juni 2010 lalu.
Sementara itu, sempat terjadi insiden kecil saat peringatan harlah yang dihadiri ribuan pengurus dan simpatisan partai berlambang Kakbah tersebut. Di tengah acara tiba-tiba panggung tempat duduk tamu undangan VIP ambrol. Sekitar 15 kursi di atasnya ikut bergelimpangan. Kejadian itu tepat terjadi saat ketua panitia harlah PPP Iskandar Syaichu memberikan kata sambutan.
 
Posisi panggung setinggi sekitar 1 meter yang ambrol tersebut tak jauh dari tempat duduk tamu penting. Yakni, beberapa baris di belakang posisi duduk undangan seperti Gubernur DKI Fauzi Bowo beserta sejumlah menteri KIB II. Beruntung, tidak ada undangan yang mengalami luka dalam kejadian tersebut. (dyn/c4)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=3827

Senin, 13 Februari 2012

Komisi III Turun Tangan

* Soal Kontroversi Pasar Ternak Parungkuda
KONTROVERSI : Pedagang Ternak Cicurug kembali melakukan aktivitasnya di pasar ternak lama, Cicatih. andri radar

PARUNGKUDA-Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi hari ini akan melakukan peninjauan pasar ternak yang menjadi polemik beberapa bulan ke belakang. Rombongan komisi yang diketuai M Jaenudin itu akan meninjau pasar ternak di Bojongkokosan serta Cicurug. Itu dilakukan setelah adanya desakan warga pasar yang berpolemik terhadap penempatan pasar ternak baru yang dianggap memaksakan.         ”Besok kami (Komisi III) akan melakukan tinjauan ke dua pasar ternak Cicatih dan Bojongkokosan. Hal ini dilakukan untuk menyerap aspirasi dari warga pasar ternak. Semoga akan ada titik solusi,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PPP, Bunda Yusfida.

Seperti yang pernah dilakukan Komisi III telah mengadakan dengar pendapat dengan Paguyuban Pedagang dan Peternak Hewan Cicurug (P3HC) di pendopo belum lama ini. Bunda sempat menyampaikan bahwa pasar ternak Cicurug dapat dioperasikan kembali. Serta Komisi III akan memperjuangkan anggran 2012, peruntukan membangun pasar ternak Cicurug.
 
Selain membuka pasar ternak lama, Komisi III meminta kepada Disnak untuk menempatkan petugas medis serta petugas pengurus asal usul hewan ternak.Dengan catatan pengaturan waktu berdagang.
Mengcengangkan  dalam dengar pendapat tersebut , Bahwa Komisi III tidak merasa di komunikasikan Dinas Peternakan (Disnak) padahal komisi ini sebagai mitra kerja yang posisi tugasnya menangani masalah tersebut. Tak hanya itu, Saat relokasi ke pasar ternak baru Bojongkokosan Komisi tidak diajak kompromi atau sosialisasi.
 
Sementara, salah seorang tokoh pasar ternak P3HC, Soebagyo menyatakan  bahwa relokasi pasar lama ke pasar ternak baru dirasa merugikan. Alasannya, kehidupan ekonomi warga ternak sedikit terganggu karean perlunya beradaptasi. Maka tidak heran munculnya polemik pasar ternak ini. Soebagyo pun menyesalkan tindakan Disnak yang sejak awal rencananya tidak melibatkan warga pasar ternak.
 
“Jika pemerintah mempunyai sebuah program seharusnya libatkan warga yang berkenaan dengan kebutuhan kelompok tersebut. Seperti yang saat ini tidak ada sosialisasi atau kompromi tahunya pasar pindah. Pedagang kaget lalu luncul polemik atau kontardiksi. Yang menjadi catatan kepada pemerintah bahwa adanya pasar untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tapi pada kenyataanya relokasi ini bertolak belakang, warga di paksa untuk mengikuti program pemerintah,” tukasnya. (dri)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=3167

Minggu, 12 Februari 2012

Pedagang Ternak Mengaku Dipaksa

* Tempati Lokasi Pasar yang Kumuh dan Berbau
BERBAU : Kondisi pasar ternak baru di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda yang dianggap kurang layak dari sarana dan prasana.

CICURUG – Warga pasar ternak Cicurug memilih kembali beraktivitas di pasar ternak lama Jalan Cicatih Kelurahan Cicurug Kecamatan Cicurug. Ini dilakukan menyusul kondisi pasar ternak baru di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda yang membuat pedagang tak kerasan.

Mereka yang direlokasi ke pasar ternak baru mengaku tak nyaman dengan semua fasilitas yang ada. Sebab, di lokasi baru, tak ada drainase dan pembuangan kotoran hewan yang memadai. Pemerintah sendiri sebetulnya sudah mencoba opsi pengaturan waktu operasi untuk dua pasar ternak. Tetapi cara itu di anggap tidak efisien. Sebab, sebagian pedagang juga merasakan persaingan pasar yang ketat.
 
Akibat belum adanya titik temu solusi, Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten  Sukabumi,  M Almanfaluthi Hakeim menyatakan jika keberadaan pasar itu adalah kekeliruan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi.  Menurutnya, titik jenuh persioalan ini muncul ketika pemerintah terlalu memaksakan program pembangunan sarana umum kepada publik yang tidak dikaji secara cermat sebelumnya.
“Ini terbukti dengan tidak siapnya sarana dan prasarana di lingkungan pasar ternak baru di Bojongkokosan. Seharusnya pemerintah jangan memaksa pindah para pedagang ternak. Yang dibuat bingung kan pedagang ternak sendiri, ” ungkapnya.

Putra mantan anggota DPR RI, Lukman Hakiem ini, Legislatif kurang tegas dan tidak mendengarkan aspirasi warga pasar ternak. Alhasil, buntut solusi korbanya proses ekonomi pasar ternak terhambat. Menurutnya, persoalan pasar ternak dapat di selesaikan jika pemerintah konsen melakukan pembahasan kembali. Ambil inti permasalahnya, Persoalan dasar warga pasar sebelumnya tidak pernah merasa di ajak studi kelayakan pasar ternak di luar kota Sukabumi. Selain itu warga tidak meras di ikut sertakan dalam sosialisasi pemindahan.

“Saat ini yang diinginkan warga hanya pemindahan di lakukan di sekitar kawasan Cicurug. Warga pasar ternak tahu banyak tanah milik pemerintah yang dapat di di jadikan pasar ternak. Walau bagaimana pun alasan pemerintah , tetap keinginan serta aspirasi warga pasar ternak mesti dihargai,” tandasnya. (dri)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=2981

Selasa, 07 Februari 2012

Dewan Persoalkan Rekening Ganda BAZ

CISAAT- Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Yusuf Ridwan mempertanyakan kepemilikan rekening bank lebih dari satu yang dimiliki Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi.  Ia khawatir, dengan banyak kepemilikan nomor rekening, itu akan menimbulkan tudingan dari masyarakat. Seperti tudingan miliaran dana zakat ditabungkan atau didepositokan untuk kepentingan pribadi para pengurus BAZ.
 
“Badan amil zakat setempat harus menjelaskan mengapa memiliki rekening bank lebih dari satu. Sebab tidak ada aturan jelas kalau lembaga amil zakat harus memiliki nomor rekening di banyak bank, apalagi jika tidak segera dijelaskan, tentu akan menimbulkan kecurigaan dari umat, mengapa BAZ memiliki banyak nomor rekening bank,”ujarnya kepada Radar, kemarin.
 
Ia menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil pengurus BAZ Kabupaten Sukabumi guna mendengar penjelasan dari mereka seputar kepemilikan banyak rekening dan juga soal sejauhmana pengunaan dan pemanfaatan dana zakat untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Tidak hanya masalah banyaknya kepemilikan nomor rekening. Soal sejauhmana pendistribusian keuangan untuk pemberdayaan ekonomi, bantuan sosial dan lainnya, akan kita tanyakan juga,”imbuh Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi itu.
 
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekretariat BAZ Kabupaten Sukabumi, Dadang Solahudin membenarkan apabila BAZ Kabupaten Sukabumi memiliki nomor rekening bank lebih dari satu. Dana hasil pengumpulan zakat itu antara lain disimpan di Bank Jabar Banten (BJB), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Panin Bank dan Bank Mandiri.
 
Menurut Dadang, kepemilikan rekening lebih dari satu, itu hanya untuk memudahkan pelayanan bagi masyarakat yang hendak menyalurkan zakat, infak dan segala bentuk penyaluran dana yang akan disalurkan terhadap lembaganya. Dana yang disimpanpun tegas Dadang tidak pernah didepositokan.
 
“Tidak ada dana BAZ yang kami depositokan dan tidak ada satu nomor rekeningpun yang mengatas namakan perorangan para pengurus BAZ. Semua nomor rekening namanya atas nama lembaga badan amil zakat yang diketahui langsung oleh ketua serta bendahara BAZ,”terangnya.
 
Dadang menambahkan, kepemilikan banyak rekening tidak hanya dimiliki BAZ Kabupaten Sukabumi, di BAZ Manado termasuk di BAZ Kota Sukabumi, juga meliki nomor rekening lebih dari satu.”Soal pertanyaan sejauhmana pengunaan penyaluran dana zakat yang dihimpun, BAZ tentu sudah siap melaporkan dan mempertanggungjawabkan kepada pihak terkait,”pungkas Dadang.(wan)

Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=2549

Senin, 06 Februari 2012

Warga PPP Sukabumi Minta RY Jadi Gubernur Jabar


HARLAH PPP: Ketua DPW PPP Jabar Rachmat Yasin menyerahkan tumpeng kepada Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Yanti Indri di Sekretariat DPC PPP Kota Sukabumi Jalan Pramuka, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Minggu (5/2).

SUKABUMI-Acara puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke -39 PPP di Kota Sukabumi di halaman sekretariat DPC Kota Sukabumi Jalan Pramuka, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi Minggu (5/2) menjadi ajang penobatan Ketua DPW PPP Jabar H. Rachmat Yasin (RY) sebagai calon Gubernur Jawa Barat 2013 mendatang. Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Hj Yanti Indri di depan ribuan kader PPP se-Kota Sukabumi menyatakan bahwa warga Kota Sukabumi menginginkan RY menjadi Gubernur Jabar.
 
“Saya tahu kalau pernyataan saya ini membuat warga Bogor marah karena kang RY sangat dicintai warga Bogor.  Tapi ingat kang RY bukan hanya milik warga Bogor tapi juga warga Sukabumi. Kami menginginkan kang RY memimpin Jawa Barat” tegas Yanti.
 
Pernyataan Yantie didukung Hj Reni Marlinawati, Ketua DPP PPP yang juga anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sukabumi. Reni yang merupakan putri daerah dari Pelabuhanratu menyatakan, RY merupakan bupati terbaik se-Jawa Barat. Jadi, wajar jika banyak yang menginginkannya memimpin Jawa Barat.
“DPP PPP tentu ingin mencalonkan kader terbaiknya untuk memimpin Jawa Barat. Saya tahu betul Kang RY dicintai rakyatnya. Tapi sebagai kader, tentu Kang RY akan bisa memilih mana yang terbaik. Kalau sudah ada kesiapan dari Kang RY DPP PPP pasti tidak akan berfikir panjang untuk memberikan restu,” kata Reni di depan kader dan pengurus DPW PPP Jabar, DPC PPP Kota dan Kabupaten Sukabumi.
 
“Ditembak” dua pemimpin partai, RY langung merespon. Kata RY kontrak politiknya sebagai Bupati Bogor berakhir Desember 2013. Sementara Pemilukada Jabar bulan Februari 2013.
“Kalau saya maju pasti para kades bakal demo ke DPP PPP gak boleh saya maju jadi calon Gubernur. Saya akan bertanya kepada Allah SWT mana yang terbaik. Saya istikaharah dulu,” katanya.
 
Menurut RY, bukan perkara mudah untuk menentukan pilihan maju tidaknya dirinya sebagai Calon Gubernur Jawa Barat. Untuk itu dia minta para kader bersabar karena dia harus bermusyawarah dulu. RY mengaku sebagai ketua DPW PPP Jawa Barat dirinya siap untuk maju dalam Pilgub. Namun permasalahannya, dengan kondisi saat ini pihaknya belum mampu untuk mengusung calon dengan hanya mengandalkan massa PPP di Jawa Barat saja, melainkan harus berkoalisi dengan partai lain.
 
“Saat ini kami sudah melakukan koalisi dan membangun kemitraan dengan partai lain di Jabar. Diantaranya, PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura, Demokrat dan PAN,” katanya.
Di depan ribuan kadernya, RY menegaskan kembali bahwa PPP sebagai wadah dan rumah besar umat Islam. Karena dengan asasnya yang Islam, partai ka’bah ini menjadi satu-satunya partai Islam yang sudah banyak amalnya kepada umat Islam.
 
“PPP ini banyak kehilangan pemilihnya karena kurang gaya. Banyak partai lain yang amalnya kurang tapi gayanya banyak pilih umat Islam,” katanya.
Untuk itu, kata RY untuk mengembalikan kebesaran PPP pada Pemilu yang akan datang maka sedikitnya ada lima hal yang harus dilakukan oleh seluruh kader PPP.
“Pertama, PPP harus menjadi partai yang bersih, kedua anti korupsi, ketiga aspiratif,  keempat amal ma’ruf nahi munkar dan kelima pengurusnya islami,” tegas RY.
RY yakin kalau lima hal itu dipedomani oleh seluruh kader PPP maka pada Pemilu yang akan datang PPP akan menjadi partai besar.
“Kalau kita bisa laksanakan lima hal itu tidak sulit bagi PPP di Jawa Barat untuk meraih suara minimal 15 persen,” terangnya.
 
Dalam orasinya RY juga menyentil sejumlah kader PPP yang telah sukses menjadi wakil rakyat tapi tidak peduli dengan partainya. Dalam kesempatan itu RY mengatakan, kader PPP seperti itu tidak layak lagi dicalonkan menjadi caleg dalam Pemilu yang akan datang.
“Dulu waktu masih jadi caleg rajin datang ke kyai. Datang ke kyai dengan tawadhu. Sekarang tawadhu juga tara mawa duit,” kata RY.
 
RY juga meminta para pengurus PPP khususnya di DPC PPP Kota Sukabumi menghentikan pertikaian yang tidak perlu. Dia meminta seluruh pengurus solid satu barisan untuk membesarkan partai.
“Hentikan mufakoroh. Semua harus bersatu. Pengurus harus memberikan contoh yang baik kepada kader. Jangan gak suka sama ketua DPC, partai ditinggalkan,” katanya.
Dalam orasinya RY juga meminta keberanian Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Hj Yanti Indri untuk menjadi calon Walikota Sukabumi mendatang. “Jangan belum apa-apa bilang teu wani. Teu boga duit. Saya juga tidak akan diam. Yang penting berani dan percaya diri dulu urusan duit belakangan. Dalam sejarahnya Kota Sukabumi pernah dipimpin seorang perempuan dan berhasil. Saatnya perempuan kembali memimpin Kota Sukabumi,” tegas RY.
 
Sementara itu pada peringatan Hari Lahir PPP ke 39 tingkat Kota Sukabumi, DPC PPP Kota Sukabumi menggelar kegiatan jalan santai yang diikuti oleh ribuan peserta dari unsur masyarakat yang dilepas langsung oleh Sekretaris DPW PPP Jawa Barat Yusuf Fuadz didampingi Ketua DPP Reni Marlinawati dan Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Yanti Indri di halaman DPC PPP Kota Sukabumi. Tampak hadir dalam kegiatan ini kader dan pengurus DPC PPP Kota/Kabupaten Sukabumi. Hadir juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi Iwan Kustiawan beserta pengurusnya. (nur/jp)

Minggu, 05 Februari 2012

Ketua DPW PPP Siap Maju ke Arena Pilgub

Kota Sukabumi, Pelita
Ketua DPW PPP Jawa Barat H Rachmat Yasin menyatakan siap maju pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) 2013. Sejauh ini PPP belum memiliki bakal calon gubernur atau wakil gubernur di luar Rachmat yang sehari-hari menjabat Bupati Bogor.

Pernyataan Rachmat itu disampaikan di sela-sela acara peringatan Hari Lahir (Harlah) PPP ke-39 di Kantor DPC PPP Kota Sukabumi, Minggu (5/2). Untuk memuluskan niatnya itu, PPP sudah menjalin komunikasi politik dengan PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Demokrat, dan PAN.

“Saya siap maju sebagai calon gubernur. Namun untuk mewujudkan kesiapan saya ini, PPP harus berkoalisi dengan partai lain. Berbicara tentang calon gubernur berlaku ketentuan harus kader terbaik. Sementara ini baru saya yang siap untuk dicalonkan,” ujar Rachmat.

Terkait pelaksanaan Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi 2013, Rahmat mendukung Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Hj Yanti Indri sebagai bakal calon walikota. Rahmat berharap kepada kader-kadernya di Kota Sukabumi, tidak hanya mewarnai, tapi harus memenangi Pilkada. “Sudah saatnya kader perempuan memimpin Kota Sukabumi,” tandasnya.

Peringatan Harlah PPP ke-39 tingkat Kota Sukabumi dimeriahkan dengan kegiatan jalan santai yang dilepas oleh Sekretaris DPW PPP Jawa Barat H Yusuf Fuadz yang didampingi Ketua DPP PPP Reni Marlinawati, dan Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Hj Yanti Indri. (bud/4)

Rabu, 01 Februari 2012

PPP, PDIP, dan Gerindra ‘Kawin’


* Resmi Koalisi, Belum Tentukan Jago



BANDUNG –  Tiga partai besar menujukkan kekuatannya menghadapi Pilgub Jabar 2013 mendatang. PDIP, PPP, dan Gerindra sepakat koalisi. Bukti koalisi itu dengan penandatanganan sembilan kesepahaman pemikiran membangun Jabar ke depan di Hotel Golden Flower, kemarin malam (30/1).

Penandatanganan sembilan kesepahaman pemikiran  itu dilakukan langsung Ketua PDIP Jabar, Rudy Harsa Tanaya, Ketua PPP Jabar, Rachmat Yasin serta perwakilan Ketua Partai Gerindra Jabar, Gantira Kusumah.
Ketua PDIP Jabar, Rudy Harsa Tanaya mengatakan, kesepahaman pemikiran untuk membangun Jabar lebih baik ini telah melalui proses komunikasi politik yang cukup panjang. “Kami sudah sering melakukan pertemuan. Kami ingin membuat koalisi yang besar, sehingga tidak menutup kemungkinan akan nada parpol lain menyusul untuk gabung,” terangnya.

“Tujuan koalisi ini tetap sama sejak awal, yaitu untuk membangun Jabar lebih baik lagi,” lanjut Rudy kepada wartawan. Ia menambahkan, bersatunya PDIP, PPP,  dan Gerindra ini juga akan menguatkan posisi politis ketiga parpol tersebut.

Disinggung ketidak hadiran perwakilan Partai Hanura Jabar, Rudy menjelaskan, hal itu lebih pada tataran teknis bukan substansi. “Artinya kesepahaman kita masih tetap sama, namun malam ini (Hanura,red) berhalangan saja,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua PPP Jabar, Rachmat Yasin mengatakan, sejak awal komitmen PPP menginginkan perubahan lebih baik dalam proses pembangunan di Jabar. “Setelah PPP, PDIP serta Gerindra melakukan komunikasi politik, kami memiliki kesepaham bersama untuk bersatu guna pembangunan Jabar ke depan yang lebih baik,” terang pria yang juga Bupati Bogor ini.

Disinggung kemungkinan adanya  perubahan sikap ke depan, Rachmat mengatakan,  langkah yang dilakukan parpol ini adalah langkah politik. “Artinya politik itu dinamis, beberapa waktu ke depan bisa saja terjadi perubahan. Namun, penandatanganan kesepahaman pemikiran ini paling tidak menjadi landasan bersama untuk melakukan langkah politik berikutnya secara bersama pula,” terangnya.

Ia mengatakan, saat ini koalisi masih fokus untuk melakukan harmonisasi dan penyamaan dalam berbagai hal. “Sehingga masih sangat jauh untuk membicarakan paket jago yang akan koalisi diusung untuk menjadi cagub/cawagub Jabar. Tentu, saat ini koalisi memberikan penghargaan kepada masing-masing partai untuk melakukan mekanisme intern partai. Nanti, mekanisme yang akan dipilih koalisi adalah cara-cara yang bisa membuat koalisi makin solid, sehingga kita tidak akan mempertajam perbedaan malah akan memperbanyak kesamaan,” terangnya.

Di sisi lain, perwakilan Partai Gerindra Jabar, Gantira Kusumah menyatakan, koalisi yang saat ini ditandai dengan penandatangan sembilan kesepahaman pemikiran itu merupakan langkah yang sudah cukup matang. “Ini bukan ‘kawin’ dini, namun persatuan beberapa yang telah melalui proses yang panjang,” terangnya.
Ia menegaskan, koalisi dibentuk dengan cita-cita dasar terjadinya pembangunan Jabar yang lebih baik.(**/ris)