Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi

Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi
Dasep Surahman,S.Ag dan M. Almanfaluthi Hakiem, SH

Istiqomah Dijalan Konstitusi

Istiqomah Dijalan Konstitusi
Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi Bersama Ketua Umum PPP H. Djan Faridz

Selasa, 26 April 2011

Suryadharma: Pahami, Betapa Sakitnya Kalah

PPP akan melakukan evakuasi kepengurusan pusat sampai daerah. Kinerja buruk di tahun 2009.
SELASA, 26 APRIL 2011, 17:54 WIB
Elin Yunita Kristanti, Aries Setiawan
Suryadharma Ali (Antara/ R Sukendi)
VIVAnews - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PP), Suryadarma Ali menegaskan, akan melakukan evaluasi kinerja kepengurusan pusat hingga daerah.

Alasannya, karena kinerja yang dinilai buruk hingga menyebabkan perolehan suara PPP pada pemilu 2009 merosot. Evaluasi ini akan dilakukan pada Muktamar PPP yang akan diadakan pada 2-6 Juli 2011 di Bandung, Jawa Barat.

"Tidak boleh lagi kinerjanya loyo. Mindset-nya sempit, tidak boleh," tegasnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 26 April 2011.

Dalam muktamar nanti, dia juga akan menekankan kepada seluruh kader PPP, untuk menyatakan komitmennya memperbaiki perolehan suara pada pemilu 2014. "Jadi, saya ingin kader-kader PPP memahami betul betapa sakitnya kalah. Betapa sakitnya turun. Nah, kekalahan dan rasa sakit itu jangan cepat dilupakan. Itu harus tetap diiingat untuk tetap memacu 2014 lebih baik lagi," tuturnya.

Pada pemilu 2009 lalu, PPP yang merupakan salah satu partai besar masa orde baru hanya menempati posisi enam dengan perolehan suara 5.533.214 atau 5,32 persen.

Untuk memperbaiki perolehan suara pada pemilu 2014, Suryadarma mengatakan, akan belajar dari pengalaman pemilu 2009 lalu. Dimana PPP kala itu memasang target 15 persen suara. Saat itu, kata Suryadarma, yang memasang target perolehan suara secara nasional adalah pengurus pusat.

"Jadi itu dari atas ke bawah, top down. Itu kan tidak tercapai target itu. Nah sekarang saya ubah, ingin wilayah-wilayah itu yang menetapkan target. Jadi dari target provinsi, target provinsi itu kan berdasarkan kabupaten/kota, terus ditarik menjadi target provinsi. Dari target provinsi baru kita naikkan ke target nasional. Jadi bottom up," jelasnya.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar